Daerah

Jelang Pergantian Tahun, Banyaklah Berdoa dan Berdzikir

NU Online  ·  Selasa, 24 Desember 2013 | 04:02 WIB

Brebes, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Hj Nurhalimah SH menyarankan agar di dalam pergantian tahun baru banyak-banyaklah berdoa. Jangan terlalu banyak diisi dengan kegiatan hura-hura yang pada dasarnya hanya membuat kerugian baik bagi diri sendiri maupun masyarakat.
<>
Hal tersebut disampaikan oleh Hj Nurhalimah SH saat mengisi pengajian rutin di Masjid Al Hidayah Desa Bulakparen Kec Bulakamba, Brebes, Ahad (22/12/13).

Menurutnya, jalan terbaik untuk pergantian tahun adalah perenungan bagaimana seharusnya menata diri untuk tahun berikutnya. Segala hal yang telah dilakukan sudah bermanfaat bagi masyarakat atau justru berbuat laknat pada pada kerabat. “Kita harus introspeksi diri dengan datangnya pergantian tahun,” ajaknya.

Hj Nurhalimah yang juga Kepala SMK Karya Bakti Brebes ini menjelaskan, pergantian tahun baru hijriyah dan masehi sangat berdekatan. Sehingga sangat tepat untuk melakukan perenungan demi kemaslahatan bersama. “Kita harus lebih banyak berdoa dan berdzikir, memohon ampunan kepada Sang Kholiq,” ucapnya.

Tak terkecuali bagi Ibu-ibu, untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan. Dengan jalan terus menuntut ilmu melalui pengajian maupu berbagai kegiatan ekonomi kreatif dan produktif.

Pengajian rutin yang digelar secara bergilir di Pimpinan Anak Cabang (PAC) tingkat Kecamatan itu dihadiri ribuan ibu-ibu Muslimat. Mereka dari berbagai pelosok desa berbondong-bondong dengan menggunakan alat transportasi seadanya. Ada yang menggunakan dokar, angkutan pedesaan, bak terbuka sampai becak dan kendaraan bermotor lainnya. Guyub rukun tergambar mesra di antara mereka. Dengan satu tujuan untuk mendapatkan ridla Allah.

Dalam kesempatan tersebut juga diisi dengan pemberian santunan anak yatim dan orang jompo. Sebagai penceramah KH Syamsul Falah dari Ketanggungan Brebes.

Nurhalimah juga menyampaikan terima kasih kepada para PAC se-Kabupaten Brebes yang sudah bahu-membahu menghimpun dana dan menyalurkan uang santunan anak yatim piatu yang langsung didistribusikan langsung kepada yang berhak.

Dia menyebutkan salah satu contoh dari PAC Kersana yang telah tersalurkan santunan untuk Anak Yatim sebesar Rp 200 juta dan orang jompo Rp 50 Juta. Sedangkan dari PAC Ketanggungan terkumpul dana Rp 21,6 juta yang dibagi per ranting Rp 900 ribu untuk Syahriah Madrasah Diniyah. (Wasdiun/Mahbib)