Rembang, NU Online
Bulan Ramadhan tinggal beberapa hari saja. Persiapan menyambut datangnya bulan suci sudah mulai terlihat. Salah satu tanda-tanda tersebut tampak pada busana muslim di pasaran yang diserbu banyak orang.
<>
Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, misalnya, banyak toko busana muslim yang kebanjiran order menjelang Ramadhan, baik untuk pakaian pria maupun wanita. Sebut saja Robbani, toko busana muslim lengkap yang terletak di jalan pemuda Tawangsari, Rembang.
Manager Rabbani Jumiwiyati mengaku dalam satu hari toko yang ia kelola memperoleh omset sebesar sepuluh jutaan rupiah. Padahal, pada hari-hari biasa, ia hanya mendapatkan omset tiga sampai lima juta rupiah perhari. Belum lagi, Jumiyati juga menawarkan jasa jual beli online, perharinya ia bisa menjual lima belas pasang pakaian muslim.
Jumiyati menambahkan, hijab sudah menjadi tren masa kini. Sejak tanggal 10 Juni kemarin, ia mengaku sudah mulai banyak kebanjiran pesanan yang jumlahnya mencapai ratusan pakaian dari segala jenis, mulai dari baju koko, kerudung, hingga perlengkapan shalat.
Kondisi serupa juga dialami Ahsanul Faiza, pemilik toko busana di Jalan dr Soetomo, tepat sebelah utara alun-alun kota Rembang. Faiza menuturkan, omset yang ia dapatkan tak seperti biasanya. Mengenai berapa jumlah omsetnya perhari ibu rumah tangga berusia 30 tahun itu hanya mengatakan naik 80 persen, tanpa menyebut angka rupiah pasti.
Faiza membeberkan, biasanya masyarakat membeli perlengkapan busana muslim sebelum memasuki bulan buasa. Katanya, harganya masih murah. Dan toko busana dan pasaran belum terlalu banyak pengunjung.
Ia juga mengakui jika memasuki bulan suci, harga busana muslim mengalami kenaikan, apalagi ketika mendekati lebaran, harga akan melonjak lebih tinggi lagi.
Para pedagang di pasar kota Rembang juga sama. Sumadi, pedagang busana di kios no 78, saat ditemui mengaku sudah hampir kehabisan barang dagangan. Hanya tinggal beberapa saja yang tesisa, itu pun katanya sudah dipesan.
"Ini memang saya lagi kehabisan pakaian muslim mas, termasuk mukena, ini hanya tinggal songkoknya saja," tuturnya dalam bahasa Jawa.
Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Cabang Rembang Mizatujjauhar El-Katiem, berpendapat kebanyakan masyarakat Indonesia mengikuti tren yang ada, mulai dari gaya busana, tata bahasa, hingga gaya hidup. Tetapi, pihaknya berharap dalam berhijab masyarakat tak hanya karena mengikuti tren namun juga terdorong untuk menutup aurat karena Allah. (Ahmad Asmu'i/Mahbib)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua