Daerah

Jelang Satu Abad NU, Peran Empat Jenis Kiai Ini Sangat Diperlukan

Kam, 1 Maret 2018 | 04:30 WIB

Jombang, NU Online
Usia organisasi Islam terbesar, Nahdlatul Ulama (NU) sudah tak lagi muda. Beberapa tahun kemudian akan genap mencapai satu abad.

Perjalanan historis dalam pengabdiannya kepada bangsa, umat, agama dan negara sudah tak bisa terhitung banyaknya. Mulai zaman sebelum Indonesia merdeka hingga zaman now kini.

Perjalanan historis tersebut sampai saat ini tidak bisa luput dari peran-peran strategis para kiai dan ulama, sehingga eksistensi NU masih tetap dirasakan oleh berbagai elemen bangsa, umat, agama serta negara.

Untuk menjaga eksistensi serta menjadikan NU lebih berkembang dan maju lagi, di usia jelang satu abad ini perlu peran empat jenis seorang kiai atau ulama. Hal ini seperti disampaikan Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur, Ahmad Samsul Rijal.

"NU tetap perlu ditopang oleh empat jenis kiai. Pertama, Kiai Tandur. Atau kiai yang fungsi dan perannya lebih pada bagaimana membangun landasan agar tetap kuat," ujarnya, Kamis (1/3).

Kemudian jenis kiai yang kedua adalah Kiai Tutur. Jenis kiai ini, kata dia, merupakan kiai yang dapat membangun juga memperkuat ideologisasi (NU). Ideologisasi yang kuat, sambungnya, akan berpengaruh besar pada bagaimana NU menghadapi segala macam tantangan.

"Kiai Tutur atau kiai deologisasi. Ini dibutuhkan supaya arah tinggal landasnya lebih jelas," tuturnya.

Selanjutnya, jenis kiai yang ketiga adalah Kiai Catur. Kiai ini berperan untuk mengatur strategi-strategi yang diperlukan di tubuh NU. Pesat dan tidaknya perkembangan NU, setidaknya juga akan dipengaruhi oleh strategi gerakan yang dibangun oleh kiai jenis ini. "Kiai ini dapat mengatur strategi pergerakan," jelasnya.

Jenis kiai yang terakhir menurutnya, yaitu Kiai Sembur. "Supaya kelemahan teknis landasan dan pesawat terbang bisa dilindungi oleh semburan doa," ungkapnya.

"NU tidak boleh kalah, apalagi dikalahkan," sambung Kiai Rijal, sapaan akrabnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)