Daerah

Kapolres dan Tokoh Lintas Agama Jember Tolak Hoaks dan HTI

NU Online  ·  Rabu, 31 Oktober 2018 | 09:40 WIB

Jember, NU Online 
Kapolres Jember, Kusworo Wibowo dan sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)  Kabupaten Jember menolak penyebaran hoaks. Pasalnya, hoaks dinilai dapat memecah belah persatuan bangsa dan menghancurkan kerukunan masyarakat.

“Coba bayangkan berita bohong satu dibawa ke yang lain, digoreng kesana kemari,  ini ‘kan bararti mengadu domba,” ucap Ketua FKUB Jember, Gus Abdul Muis saat menjadi nara sumber acara Focus Discussion  Group, Kapolres Jember dengan FKUB dan Tokoh Agama se-Kabuapten Jember di Kafe Kancakona, Jember, Selasa (30/10).

Ia meminta siapapun agar membiasakan tabayyun dalam menyikapi berita yang agak “aneh”.  Sebab dengan tabayyun, maka akan diketahui apakah beritu itu bohong atau tidak, sehingga tidak ditelan mentah-mentah. 

“Tabayyun atau klarifikasi itu penting untuk menghindari berita hoaks,” tambahnya.

Selain menolak penyebaran hoaks, forum tersebut juga sepakat menolak kehadiran HTI. Betul organisasi HTI sudah dibubarkan, namun secara diam-diam ajarannya  terus disosialisasikan oleh eks anggota HTI. Sehingga walaupun lembaganya sudah tiada, tapi ajarannya tetap hidup.

“coba kita lihat, di mana-mana gerakan orang-orang HTI masih masif,” tambahnya.

Tiga point tersebut, yakni menolak penyebaran hoaks, anjuran melakukan tabayyun dan menoak HTI  akhirnya menjadi kesepakatan dan  dideklarasikan dalam acara tersebut. Deklarasi tersebut diteken oleh perwakilan MUI, NU, Muhammadiyah, Kapolres Jember, Dandim 0824 Jember, Bakesbang Jember dan sebagainya.

Sementara itu, Kusworo Wibowo meminta masyarakat untuk menjaga Jember tetap dalam suasana kondusif dan saling menghormati adanya perbedaan agama dan budaya.

“Deklarasi ini merupakan langkah awal. Semoga yang ingin menyebarkan paham Hizbut Tahrir jadi mengurungkan niatnya,” tegasnya (Red: Aryudi AR).