Daerah

Katib NU Kota Bekasi: Dakwah NU Tak Mengenal Istilah "Pokoknya"

NU Online  ·  Ahad, 2 April 2017 | 09:00 WIB

Bekasi, NU Online
Pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Bekasi, Jawa Barat, masa khidmah 2017-2019 resmi dilantik oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) IPNU Asep Irfan Mujahid di Gedung NU Centre El-Sa'id, Rawalumbu, Kota Bekasi, Sabtu (1/4).

Pada kesempatan itu, Katib Syuriah PCNU Kota Bekasi KH Asep Basuni berkesempatan memberikan sambutan sekaligus motivasi untuk kepengurusan PC IPNU Kota Bekasi di bawah pimpinan Adi Prastyo. Dia berharap, pelajar-pelajar NU tidak keluar dari koridor dakwah ulama-ulama NU terdahulu.

"NU itu ibarat rumah dan punya kamar-kamar kecil yang diisi oleh lembaga dan banom (badan otonom). Semuanya diisi dengan visi dan tujuan yang sama. Yaitu soal cara berdakwah ala Islam Ahlussunnah wal Jama'ah," ujarnya.

Dia menambahkan, sebelum tahun 1926, para ulama sepakat untuk membentuk organisasi keulamaan dengan maksud dakwah. Yakni dakwah yang memiliki karakter tawazzun, tasamuh, tawassuth, dan i'tidal. Tidak ekstrem kiri dan kanan. Dakwah NU tidak mengenal istilah "pokoknya". Artinya, seluruh persoalan diselesaikan dengan landasan argumentasi. Karena dalam tradisi NU terdapat forum kajian atau yang disebut Bahtsul Masa'il.

"Saya mengapresiasi PC IPNU Kota Bekasi yang mendeklarasikan toleransi untuk Kota Bekasi. Bahwa pemikiran toleransi sudah ditanamkan pada pelajar NU. Sebab, toleransi dan kebinekaan telah menjadi ciri khas dakwah dari para pendahulu NU," kata KH Asep, mewakili Ketua PCNU Kota Bekasi KH Zamakhsyari Abdul Majid yang berhalangan hadir.

Dia memberikan contoh bahwa pasal 29 dalam UUD 1945 adalah hasil buah pikir dari ulama-ulama NU. Karena Indonesia merupakan negara yang majemuk, sehingga redaksi pada pasal tersebut mesti disesuaikan dengan keadaan sosial-keagamaan yang berkembang.

"Saya berpesan kepada anak-anak muda NU, khususnya yang sekarang menjadi pengurus PC IPNU Kota Bekasi, bahwa IPNU merupakan benteng dalam menjaga keutuhan NKRI. Maka, terus tularkan virus-virus toleransi dan perdamaian dalam menghadapi keragaman di Indonesia, khususnya di Kota Bekasi," tutupnya. (Aru Elgete/Mahbib)