Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Sukabumi Tutup Usia
NU Online · Kamis, 7 Agustus 2014 | 12:04 WIB
Jakarta, NU Online
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, telah berpulang ke rahmatullah Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Sukabumi KH Muhyidin Baesuni pada Kamis sekitar pukul 03.00. Mantan Sekretaris PCNU periode sebelumnya di kabupaten tersebut meninggal pada usia 48 tahun.
<>
Menurut salah seorang Pengurus GP Ansor Kabupaten Sukabumi Daden Sukendar, almarhum termasuk orang yang berjasa di organisasi NU, pendidikan, dan kerukunan. “Dalam pandangan saya selaku murid, sahabat, dia egaliter orangnya. Beliau sangat menghargai semua orang,” katanya ketika dihubungi NU Online Kamis (7/8) sore.
Di NU, kata Daden, Kia Muhyidin pernah berperan menjadi perekat dan penengah diantara kiai-kiai NU yang muda dan tua pada saat pilkada kabupaten Sukabumi. Waktu itu, NU terpecah-pecah. “Jadi untuk kekompakan NU dia itu penengah antara yang tua dan muda. Ke Ansor mengayomi, ke pinisepuh NU juga mengayomi. NU hari tetap bisa berjalan dari berbagai rintangan salah satunya termasuk tangan dingin dia,” jelasnya.
Di antara jasanya yang lain, sambung Daden, almarhum terus memotivasi kebangkitan Lembaga Pertanian NU (LPPNU) Kabupaten Sukabumi sehingga sekarang berjalan dengan baik.
Almarhum juga aktif di Yayasan Pendidikan Islam Kebangkitan Ulama Sukabumi sebagai ketua.
Menurut Daden, salah satu tugas yayasan itu adalah merintis Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama. “STIT NU sedang dalam proses perizinan,” katanya.
Daden menambahkan, selain di NU, ia aktif di kerukunan umat beragama sebagai wakil ketua. “Ia menjadi pemersatu umat juga. Ia betul-betul mengamalkan jargon NU yang NKRI harga mati di forum FKUB,” tamba Daden.
Lulusan Al-Masthuriyah ini menambahkan, di pendidikan, almarhum menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Darussalam, Cisaat. Ia bisa dikatakan pengamal hadits “thalabul ilmi minal mahdi ila lahdi”. “Menurut keterangan istrinya, jam sebelas malam tadi, beliau masih ngeprint disertasinya dalam bidang tasawuf, tentang zikir, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” kata Daden sambil menangis tersedu melalu telpon seluler.
Daden kembali menangis ketika mengingat almarhum berkomentar di status Facebooknya tempo hari. Selepas Lebaran, Daden menulis status, “Mudik hakiki adalah kembali ke pangkuan-Nya.” Di status tersebut, kata Daden, almarhum berkomentar, “Maot?” (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
3
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
6
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
Terkini
Lihat Semua