Daerah

Keharmonisan NU-Umat Hindu di Bali saat Lebaran

NU Online  ·  Jumat, 1 Agustus 2014 | 03:50 WIB

Buleleng, NU Online
Ada yang berbeda dari perayaan malam idul fitri di Bali. Pada umunya malam kemenangan itu dirayakan umat muslim, namun di Bali, tepatnya di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, perayaan tersebut juga diikuti umat Hindu.
<>
Hal ini seperti terlihat dalam kegiatan yang diselenggarakan salah satu badan otonom NU, Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Pejarakan, malam idul fitri beberapa waktu lalu (27/7). GP Ansor Pejarakan sengaja melibatkan umat hindu  sebagai wujud dari keharmonisan.

Pawai ini melibatkan mushala-mushala dan masjid yang ada di Desa Pejarakan dengan membawa berbagai alat musik tradisional sebagai iringan lantunan takbir. Selain itu, para peserta pawai juga mengarak berbagai miniatur kreasi bertemakan Islam.

Uniknya, malam takbiran ini melibatkan musik Bleganjur (musik gong) bernuansa khas Hindu Bali yang dibawakan oleh Seka Truna-Truni Kertha Yowana Pejarakan. Dengan penuh semangat, muda-mudi Hindu tersebut berpawai di barisan terdepan sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Umat Hindu Pejarakan Mengucapkan SelamatHari Raya Idul Fitri 1435 H. Mohon Maaf Lahir Batin”.

Ketua PR GP Ansor Pejarakan Abdul Karim Abraham menjelaskan, kegiatan pawai obor sudah berlangsung sepuluh tahun sejak  tahun 2003, namun baru tahun ini umat Hindu pejarakan terlibat langsung dalam perayaan malam idul fitri.

“Kami pengurus GP Ansor yang baru ini, mencoba untuk menampilkan hal yang berbeda, salah satunya penampilan musik hindu bali yang juga ikut pawai,” ungkapnya.

Karim melanjutkan, keterlibatan langsung umat Hindu dalam pawai semakin merekatkan hubungan keharmonisan yang selama ini telah terjalin. “Kami ingin Pejarakan menjadi contoh di tempat-tempat lain dimana kerukunan antar umat beragama bukan sekedar wacana, tapi harus diwujudkan dalam aksi nyata,” tegasnya.

Pawai yang dihadiri ribuan orang ini, sempat memacetkan arus lalu lintas jalur utama Singaraja-Gilimanuk hingga 2 Kilometer. (Red: Mahbib Khoiron)