Daerah

Kelebihan Kiai Tempo Dulu, Satukan Seluruh Elemen Masyarakat

NU Online  Ā·  Rabu, 22 Mei 2019 | 03:30 WIB

Sidoarjo, NU Online
Beragam cara dilakukan umat Muslim untuk menyambut Nuzulul Qur'an. Seperti yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ma'arif Hasyim Latief (Umaha) Ngelom Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka mengadakan sejumlah kegiatan di antaranya, santunan anak yatim, buka bersama hingga membedah buku KH Munir Hasyim Latief, pendiri Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma'arif (YPM).

Ketua BEM Umaha, Moh Ali Yahya mengatakan, santunan ini diberikan kepada 75 anak yatim piatu yang berada di sekitar kampus.Ā 

Dengan adanya santunan tersebut, diharapkan dapat meringankan beban mereka. "Di bulan suci Ramadhan sepatutnya melakukan kegiatan yang positif, bermanfaat bagi sesama," kata Ali Yahya kepada NU Online, Selasa (21/5).

Ia menjelaskan, kegiatan yang bertajuk Pondok Ramadhan Bakti Santri tersebut terlaksana atas kerja sama seluruh organisasi di lingkungan Umaha, baik internal maupun eksternal dan berkolaborasi dengan BEM PTNU Wilayah Jawa Timur.

ā€œSemoga kita semua mampu meneladani para pendahalu, khususnya para kiai pejuang di Nahdlatul Ulama dan mampu mempersatukan seluruh elemen masyarakat untuk dapat bersama melakukan kegiatan positif dan bermanfaat," katanya.

Dalam pandangannya, berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia juga tak lepas atas peran para ulama dan kiai Nahdlatul Ulama salah satunya KH Hasyim Munir Latief. ā€œAlmaghfurlah merupakan tokoh pendidikan yang telah mengembangkan sisi akademisi berbasis pesantren,ā€ jelasnya.

Bahkan pendidikan yang telah dirintis sampai saat ini telah melahirkan puluhan unit pendidikan mulai dari pendidikan tingkat RA, MI, MTs, SMP, SMK hingga perguruan tinggi.

ā€œDengan adanya bedah buku ini diharapakan para mahasiswa perguruan tinggi Nahdlatul Ulama bisa meneladani langkah dan prestasi sang kiai, baik dari sisi perjuangan maupun dari sisi akademisi," pungkasnya. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi)