Daerah

Kenakalan Remaja Buah Kelalaian Orang Tua

Rab, 1 Mei 2019 | 10:30 WIB

Jember, NU Online

Kenakalan remaja saat ini sangat merisaukan. Penegakan hukum terhadap pelaku kenakalan remaja, seolah tak mampu meredam aksi nakal mereka. Bak kata pepatah: patah tumbuh, hilang berganti. Demikian diungkapkam Wakil Sekretaris PCNU Jember, Moch Eksan saat memberikan tausiyah dalam Gebyar Pentas Seni dalam Pelepasan Kelas 9 SMP Islam Maarif NU Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (1/5).

Menurutnya, kenakalan remaja mempunyai benang merah dengan lalainya orang tua dalam mandidik anaknya. Sebab, ketika orang tua lalai dengan tanggung jawabnya, maka di situlah anak punya celah untuk ‘memberontak’.

“Keluarga adalah ‘lembaga’ pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-anak, sehingga orang tua tak boleh sedikitpun lalai dengan tanggungajwabnya itu,” tukasnya.

Eksan menambahkan, dewasa ini terjadi pergeseran fungsi rumah (keluarga) bagi sebagian orang. Para orang tua tak jarang yang memfungsikan rumah tak lebih dari sekadar tempat kos, bahkan tempat menginap. Pargi pagi pulang malam, tanpa pernah memikirkan pendidikan anak-anaknya.

“Pendidikan anak-anak tidak elok jika hanya dicukupkan kepada lembaga ataupun sekolah. Keluarga, para orang tua juga wajib mengontrol anak-anaknya dan membekalinya dengan contoh terbaik,” lanjutnya.

Ia menegaskan, mendidik anak jangan selalu diartikan dengan memberikan pelajaran tambahan dan sebagainya. Namun yang lebih penting adalah memberikan contoh dalam berisikap dan bergaul serta beribadah.

“Kalau anak ingin shalat, ya orang tua harus shalat. Tidak cukup hanya dengan menyuruh. Justru contoh pengalaman itu akan begitu berkesan dalam membentuk karakter anak. Akan lebih sempurna  jika anak-anak dididik di lembaga pendidikan Islam, yang sepaham dengan kita, yaitu Ahlusah wal Jamaah,” urainya. (Aryudi AR)