Daerah

Ketika Bocah Santri Melukis Capres-Cawapres

NU Online  ·  Kamis, 12 Juni 2014 | 09:03 WIB

Cirebon, NU Online
Dengan polos tetapi penuh keceriaan, puluhan santri kelas ibtidaiyah mulai membuka krayon dan kertas gambar yang diberikan panitia. Mereka tampak khusyuk mengolah alat lukis itu. Sebentar kemudian berbagai gambar warna-warni dihasilkan yang tidak lain adalah gambar capres-cawapres RI.
<>
Lomba menggambar dengan tema “Presiden Harapanku” ini sengaja digelar dalam rangka menyambut peringatan Haul dan Haflah Imtihan di Pesantren Majelis Tarbiyah Hidayatul Mubtadiin (MTHM) Ketitang, Japurabakti, Astanajapura, kabupaten Cirebon, Rabu (11/6).

Melalui lomba khusus untuk anak-anak ini, pihak panitia, kata Ketua Panitia Ismail Marzuki, ingin mengetahui bagaimana kesan capres-cawapres di mata santri usia kanak-kanak.

“Hasilnya macam-macam, lucu dan tampak polos. Kebanyakan gambar yang dihasilkan berupa pasangan capres-cawapres lengkap dengan mikrofonnya berdiri di depan kerumunan orang-orang, ada pula yang seolah-olah menceritakan capres sedang memberi bantuan kepada rakyatnya,” ujar Ismail.

Paham atau belum dengan hiruk-pikuk perpolitikan yang tengah terjadi, bukan soal. Tujuan kami, lanjut Ismail, bagaimana pesantren memberikan fasilitas untuk membaca pandangan dan rekaman anak-anak terhadap apa yang biasanya hanya menjadi konsumsi orang dewasa.

“Kalau perbincangan politik dihadirkan di tengah-tengah orang dewasa itu sudah lumrah, bahkan jika tak bijak, tak jarang hanya menghasilkan perpecahan dan permusuhan. Tapi di mata anak-anak, pilpres justru bisa dibaca secara unik, polos, dan yang terakhir, lucu,” katanya.

Selain lomba menggambar yang bekerja sama dengan salah satu toko buku cukup besar di Cirebon, jelang peringatan haul dan hafah imtihan tahun ini akan digelar seminar kepesantrenan dengan tema “Dialektika Islam dan Budaya Lokal”.

Pada puncak rangkaian peringatan ini Ahad nanti, pihak panitia akan mengadakan pengajian umum. Rencananya akan hadir Katib Aam PBNU KH Malik Madani dan pengasuh pesantren Al-Mizan KH Maman Imanulhaq sebagai penyampai taushiyah. (Sobih Adnan/Alhafiz K)