Pamekasan, NU Online
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sejauh ini dikenal dengan ketegasan dan kedisipliannya. Meski begitu, hati mereka juga lembut.
Setidaknya, hal itu terlihat saat penutupan Diklatsar-IX Banser di Pesantren Sekar Anyar, Desa Rimbuh, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Ahad (25/12). Ratusan Banser menangis secara berjamaah.
Nyaris seluruh peserta dan panitia diklatsar menangis haru dan bangga mampu melewati diklatsar yang begitu berat. Bahkan, Pengasuh Sekar Anyar Kiai Afifurrahman pun sempat meneteskan air mata dan bangga dengan seluruh kerja keras peserta dan panitia.
Ketua PC GP Ansor Pamekasan Fathorrahman pun merasa haru atas lancarnya kegiatan tersebut. Instruktur Diklatsar H. Hafid yang dikenal garang selama diklatsar, juga menangis sesenggukan.
Rentetan kegiatan akhir diklatsar dimulai dengan apel penutupan yang dikomandani sahabat Jamaluddin Selaku Kasatkorcab Banser PC GP Ansor Pamekasan dengan pembina upacara Fathorrahman, dilanjutkan dengan doa oleh KH. Afifurrahman.
Usai upacara apel, seluruh peserta bersalaman secara berurut dengan pengasuh pesantren dan panitia diiringi dengan sholawat Badar. Momentum inilah yang memicu isak tangis seluruh peserta apel. (Hairul Anam/Fathoni)