Daerah KONGRES IPNU-IPPNU

Ketua NU Jatim: Peserta Kongres IPNU Harus Ingat Inti Perjuangan

Jum, 21 Desember 2018 | 09:00 WIB

Surabaya, NU Online
KH Marzuki Mustamar mengingatkan kepada kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) khususnya di Jawa Timur jangan terlena ingin merebut kekuasaan di kalangan pelajar, tapi lupa substansi perjuangan. 

“Untuk mengarahkan perjuangan, kader NU harus menanamkan rasa ikhlas berjuang karena Allah. Ukuran ikhlas itu, siapapun yang jadi ketua harus ikhlas,” kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini, Jumat (21/12). 

Indonesia ini hanya ada satu, NU juga satu, begitu pun IPNU harus satu. “Kalau ada kubu-kubuan berarti ada nafsu di antara perjuangan kalian, dengan begitu akan timbul perpecahan,” tutur pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang ini.

“Kami ingin NU satu. Sebagai kader NU, IPNU pasca kongres tidak ada perpecahan. Kalau ada dua kubu, tidak akan saya ladeni,” kata dosen di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini. 

Kiai Marzuki juga mengingatkan kader IPNU harus pintar, tidak boleh bodoh. Sebab musuh NU saat ini sudah pintar. Musuh NU juga musuh IPNU. Karena IPNU adalah kader utama NU. “Sepuluh, dua puluh tahun ke depan, kalian yang akan menjadi penurus, menjadi pengurus, ketua NU bahkan yang akan menjadi rais syuriyah,” tutur di kantor PWNU Jatim, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya.  

Demikian pula, Kiai Marzuki berpesan kaderisasi di NU harus jalan. Setelah berproses di IPNU, lanjut Ansor dan menjadi pengurus NU. Sebagai kader NU, harus belajar sungguh-sungguh. “Niatkan menjaga NU,” pesan Kiai Marzuki. 

NU sebagai organisasi penjaga NKRI, jangan tinggal diam ketika bahaya mengancam keberadaannya. Kelompok yang memutar balikkan fakta jangan dibiarkan. “IPNU harus hadir, terutama di media sosial, karena ini generasi yang melek teknologi dan informasi, generasi milenial,” tegasnya.

Setelah memberi arahan, Kiai Marzuki melepas kafilah PW IPNU Jatim. Mereka berjumlah 170 peserta dengan diangkut tiga bus menuju lokasi kongres yakni Pondok KHAS Kempek Cirebon. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi