Ketua NU Sumedang: Ruh NU Ada di JQHNU dan Jatman
NU Online · Ahad, 19 Maret 2017 | 10:00 WIB
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumedang H Sa'dulloh membuka pelatihan makharijul huruf, Sabtu (18/3). Kegiatan yang digagas Pimpinan Cabang Jam'iyyatul Qurra wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) dan Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kabupaten Sumedang ini bertempat di Aula PCNU Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 101 orang yang terdiri dari para guru perwakilan dari tiap sekolah atau lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan LP Ma'arif NU Sumedang.
Sebelum membuka kegiatan, H Sa'dulloh memberikan sambutan bahwa ruh NU itu ada dua. Yaitu JQHNU dan Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabaroh Annahdliyyah (Jatman). JQHNU merupakan badna otonom NU yang mempunyai program menjaga kelestarian Al-Qur’an, sementara Jatman adalah banom NU yang beranggota jamaah tarekat atau ahli dzikir kepada Allah. Menurutnya, NU sampai sekarang masih kuat dan kokoh salah satu penyebabnya karena kedua banom ini terus dijaga keberadaannya.
Oleh karena itu, lanjut H Sa'dulloh, pelatihan makharijul huruf ini sangatlah baik dilaksanakan. “Karena kita harus memperbanyak berlatih dan belajar tentang bagaimana membaca Al-Qur’an lebih baik lagi. Selanjutnya tentu tidak cukup dengan hanya berlatih dan belajar membaca Al-Qur’an saja, tapi kita harus aplikatif ngaderes (membaca) Al-Qur’an secara rutin,” ujarnya.
H Sa'dulloh lalu mengutip perkataan gurunya Kiai Najib Karapyak. Kiai Najib pernah berkata bahwa jika ada orang yang sudah diberikan nikmat oleh Allah bisa membaca dan menghafal Al-Qur’an tapi jarang membaca Al-Qur’an, maka orang itu termasuk yang suka bermaksiat. “Oleh karena itu marilah kita istiqomah ngaderes Al-Qur’an secara rutin dan sering,” ajak H Sa'dulloh.
Yakinlah orang yang selalu istiqamah membaca Al-Qur’an dengan ikhlas akan diberi oleh Allah rezeki dari segala arah. Bahkan akan diberikan kehidupan yang lebih baik daripada orang yang tidak pernah membaca Al-Qur’an. Tapi bukan berarti setiap hari harus baca Al-Qur’an saja terus pekerjaan mencari nafkah yang lainnya ditinggalkan. Pekerjaan mencari nafkah tetap dikerjakan dengan baik, ibadah juga terus tingkatkan jangan sampai tertinggal.
“Semoga kita semua yang mengikuti pelatihan makhorijul huruf ini tergolong kepada ahli Qur'an,” tutup H Sa'dulloh. (Ayi Abdul Kohar/Mahbib)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua