Daerah

Ketum Fatayat: Lindungi Perempuan dan Anak dari Paham Radikal

NU Online  ·  Selasa, 12 Desember 2017 | 12:30 WIB

Cirebon, NU Online
Penyebaran paham radikal dan terorisme tidak hanya menyasar kaum laki-laki dan generasi muda, tetapi juga telah menjadikan kaum perempuan dan anak-anak sasaran propaganda mereka.

"Penyebaran paham radikal terorisme di kalangan perempuan dan anak-anak sudah sangat butuh perhatian. Artinya, bila kita ingin Indonesia aman dan tenteram, kaum perempuan pun harus ikut bergerak, bersatu, dan bekerja keras dalam memerangi paham negatif tersebut," jelas Anggia Ermarini, Ketua Umum Fatayat NU, pada Seminar Kebangsaan di NU Center, Sumber, Cirebon, Selasa (12/12).

Menurut Anggia, saat ini perempuan dan anak-anak menjadi sasaran utama para radikalis. Karenanya perempuan harus sadar dan waspada bahwa gerakan ini sangat berbahaya bagi anak-anak dan generasi.

"Tujuan dari gerakan radikal-terorisme adalah bagaimana NKRI hancur dan Pancasila tidak lagi digunakan sebagai ideologi berbangsa dan bernegara," kata Anggia.

Indonesia sebagai negara yang warganya mayoritas beragama Islam terkenal sebagai negara yang ramah. Oleh karena itu banyak cara bagaimana kita mencegah dan melindungi perempuan dan anak-anak dari sasaran kaum radikal-terorisme.

"Kita bisa menghindarinya dan melindungi anak-anak dengan mengajarkan ngaji, mengajarkan akhlak yang baik, mengajarkan toleransi dengan cara menghargai satu sama lain. Menebarkan nilai-nilai yang ramah, meningkatkan pendidikan perempuan," ungkapnya.

Pada seminar yang dihelat PC Fatayat NU Cirebon ini, Anggia mengajak seluruh kader Fatayat NU untuk bisa mendeteksi tanda-tanda masuknya radikal-terorisme di lingkungannya. Salah satu cara yang kelompok radikal-terorisme lakukan adalah dengan mendirikan PAUD untuk mendidik anak menjadi calon 'mujahid', tetapi dijauhkan dari para kiai.

"Jika kita tidak mempunyai pondasi yang kuat maka kita akan mudah untuk dipengaruhi dan akan ragu dengan ilmu-ilmu dari para kiai kita. Karena itu, perempuan Indonesia harus bersatu dan bangkit untuk membendung ancaman radikalisme dan terorisme," tegas Anggia.

Hadir dalam acara tersebut Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Cirebon, Hj Ijah Bahijah; Marzuki Rais dari Fahmina Institute; dan H Sanawi, perwakilan Polres Cirebon. (Ayub Al Ansori/Kendi Setiawan)