KH Anwar Zahid: Kenapa Sahabat Nabi Tak Merayakan Maulid?
NU Online · Ahad, 13 Desember 2015 | 05:00 WIB
Sidoarjo, NU Online
KH Anwar Zahid, pendakwah kondang asal Bojonegoro, Jawa Timur, menuturkan bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ketika kalian mendapati taman-taman surga maka bergabunglah. Majelis-majelis ilmu dan dzikir itu adalah taman surga Allah.
<>
"Kita diingatkan agar cinta kepada Allah, Rasul dan cinta atas nikmat Allah. Di majelis seperti ini kita berkumpul dengan orang sholeh dan sholehah. Kalau sudah berkumpul dengan orang sholeh dan dekat dengan Allah, hati kita akan mampu meneladani sifat Rasulullah," tutur Kiai Anwar di halaman Masjid Nur Rahmah Perum Magersari Sidoarjo, Sabtu (12/12) malam.
Kiai Anwar menjelaskan alasan kenapa majelis ilmu dan dzikir diartikan sebagai taman surga. Menurutnya, karena dalam majelis tersebut dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an, shalawat Nabi Muhammad, yang langsung naik ke langit menembus sampai ke arsy (langit lapis tujuh).
"Kalau sudah cinta seperti ini, akan mendapatkan anugerah dua hal. Pertama panen rahmat dari Allah. Kedua, panen maghfirullah atau pengampunan dari Allah. Kedua ini menjadi target manusia hidup di dunia ini," jelasnya.
Lebih jauh Kiai Anwar memaparkan, di era para sahabat Nabi dulu tidak ada peringatan seperti ini, lantas kenapa sekarang ada? Katanya, untuk menumbuhkan rasa cinta kita kepada Allah. Baginya, kecintaan sahabat kepada Rasul sudah terbukti sehingga tidak diadakan peringatan Maulid Nabi. Sahabat-sahabat itu merupakan saksi hidup perjalanan Rasulullah.
"Agar kita mengenal Rasul, dari perjalanan hidupnya. Maka perlu mengadakan acara seperti ini. Kalau tidak diadakan acara seperti ini, kapan kita mulai mencintai Nabi. Pepatah menyebutkan, tak kenal maka tak sayang," paparnya.
Untuk mendapatkan rahmat dan maghfirah Allah, modalnya adalah ittiba’ kepada Nabi dan menjalani perintah Rasulullah. Agar cintanya betul-betul menempel, harus didasari dengan rasa cinta.
"Dengan cinta, yang jauh menjadi dekat, dengan cinta yang berat menjadi ringan, dengan cinta yang murah dan rendah menjadi tinggi," tutup Kiai Anwar. (Moh Kholidun/Mahbib)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua