Daerah

Kiai Ali Khidlir Denanyar Ungkap Kebenaran Mimpi Bertemu Nabi

Sab, 27 Agustus 2022 | 08:00 WIB

Kiai Ali Khidlir Denanyar Ungkap Kebenaran Mimpi Bertemu Nabi

Pengasuh Pesantren An-Najah Denanyar Jombang, KH Ali Khidlir. (Foto: YouTube NU Online)

Jakarta, NU Online 
Banyak orang mengaku pernah mimpi bertemu Rasulullah saw dengan berbagai kisah. Pengasuh Pesantren An-Najah Denanyar Jombang, KH Ali Khidlir, turut membahas tentang kebenaran akan mimpi tersebut.


“Orang yang mimpi bertemu Nabi Muhammad saw itu ada tiga jenis. Pertama, langsung yakin itu Kanjeng Nabi. Kedua, ada yang bilang itu Kanjeng Nabi, ketiga kanjeng Nabi dawuh, saya Rasulullah,” papar Kiai Ali, dalam tayangan YouTube NU Online berjudul Mimpi Bertemu Nabi, Kemungkinan Ada Tiga, Jumat (26/9/2022).


Ia melanjutkan, Rasulullah saw bersabda yang artinya, 'Barang siapa yang melihatku dalam mimpi, nanti akan melihatku dalam terjaga. Barang siapa yang melihatku dalam mimpi, maka melihaku dalam kebenaran.'


Kiai Ali mengungkapkan, ada seseorang bercerita kepadanya bermimpi bertemu nabi yang wajahnya seperti Sayyid Muhammad. Ternyata memang begitu, menurut Sayyid Abdul Aziz Ad-dabah dalam Al-ibriz.


“Intinya mimpi bertemu Kanjeng Nabi itu nanti akan sesuai kacamata hatinya orang yang mimpi. Maksud dari hadits ‘Barang siapa bertemu nabi dalam mimpi, maka akan bertemu ketika terjaga’. Maksud ‘bertemu ketika terjaga’ menurut para ulama adalah akan bertemu Kanjeng Nabi ketika masih di dunia, bukan di akhirat,” terangnya.


Menurut Kiai Ali, mungkin bisa bertemu dengan Nabi Muhammad ketika akan dinaikkan derajatnya menjadi wali. Apes-apesnya bertemu Rasulullah ketika sakaratul maut, ketika mendekati ajal.


“Logikanya sederhana sama seperti kita iman kepada Isra' Mi'raj. Kanjeng Nabi waktu Isra' Mi'raj bertemu Nabi Musa, kan? Padahal Nabi Musa sudah wafat. Apakah mustahil? Tentu tidak. Buktinya Kanjeng Nabi bisa bertemu Nabi Musa waktu Isra' Mi'raj,” jelas Kiai Ali.


Ia bercerita, ada seorang teman dari temannya yang masih kecil dan nakal sekali. Lalu, anak itu mimpi bertemu Nabi Muhammad saw. Ia pun bingung apakah itu benar Kanjeng Nabi. Sampai akhirnya ia sowan-sowan kepada kiai.


“Kiai itu membenarkan dan berkata intinya salah satu mimpi Kanjeng Nabi yang benar adalah dia akan menjadi semakin baik. Ternyata anak itu setelah mimpi bertemu Kanjeng Nabi yang mulanya nakal di pondok menjadi lurus seperti penggaris,” pungkasnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori