Daerah

Kiai dan Santri Demak Ngaji Ekonomi Bareng OJK

NU Online  ·  Kamis, 15 Juni 2017 | 10:01 WIB

Demak, NU Online
Sebagai upaya meningkatkan Industri Keuangan Syariah Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKB, Fathan Subchi menggandeng OJK untuk memberi pelatihan kepada kiai dan santri Kabupaten Demak. Menurutnya sudah saatnya santri dan kiai ikut andil membangun perekonomian umat yang lebih besar.

"Peran dan andil Pesantren dalam mendidik dan melestarikan tradisi keilmuan luar biasa, sudah saatnya peran tersebut bertambah besar dengan ikut berkontribusi menguatkan ekonomi umat," ujar Fathan di Hotel Amantis, Demak, Rabu (14/6).

Konsep ekonomi syariah, menurutnya merupakan solusi bagi masyarakat berkembang utamanya menengah ke bawah. Kemudahan dan barokah yang ditawarkan akan menjadi kelebihan yang mengangkat perekonomian warga.
 
"Lembaga Keuangan syariah mudah dan barokah, pasti dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin," jelasnya.

Fathan yang juga pengurus Lembaga Perekonomian PBNU itu menegaskan pentingnya manajemen dan leadership yang baik dalam membangun Industri keuangan syariah. 

"Pesantren sudah memiliki modal berupa kuantitas santri dan ilmu. Saya kira akan sukses dan besar membangun Industri Keuangan Syariah jika manajemen dan leadershipnya baik,” bebernya.

Sementara itu, Deputi Direktur Managemen Strategis dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK, Dedy Patria, mengatakan bahwa OJK berusaha masuk keberbagai komunitas termasuk pesantren untuk terus mensosialisasikan cara menginvestasikan keuangan dengan baik.

Selain sosialisasi, OJK juga melakukan pembinaan dan pelatihan untuk para UMKM dan pebisnis pemula. Ia juga mengatakan pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) merupakan upaya untuk mengadvokasi UMKM dan pengusaha pemula.

"Adanya Satgas Waspada Investasi, TPKAD dan yang lainnya bertujuan untuk memberantas investasi bodong dan membina pengusaha pemula maupun UMKM,” jelas Dedy.

Sementara itu, Kiai Musyaddad Syarif, Ketua PCNU Kabupaten Demak berharap supaya santri dan pondok pesantren mampu menjadi basis penggerak ekonomi.
 
"Saya mengharap pondok pesantren sebagai motor penggerak ekonomi syariah khususnya di Demak,” terangnya.
Acara ini dihadiri oleh 200 peserta dari kalangan kiai dan santri seluruh Kabupaten Demak. (M. Farid/Fathoni)