Daerah

Kiai Manarul Ajak Umat Islam Perkuat Hablum minan Nas

NU Online  ·  Kamis, 14 Agustus 2014 | 00:01 WIB

Subang, NU Online
Salah satu tradisi khas Islam Indonesia adalah halal bihalal yang digelar usai lebaran. Diantara hal positif dari kegiatan tersebut akan memperkuat hablum minan nas (cinta sesama) serta bisa menciptakan Islam yang rahmatan lil 'alamin.
<>
Demikian disampaikan KH Manarul Hidayat dalam acara Halal Bihalal PCNU Kabupaten Subang Jawa Barat pada Rabu (13/8) yang diikuti ratusan peserta.

"Tidak sedikit yang membid'ahkan halal bihalal karena tidak ada pada zaman Rasul. Ini Wahabi tidak kenal dengan bid'ah hasanah, semua bid'ah dlolalah,” kata Kiai Manarul.
Sedangkan empat mazhab, kata Pengasuh Pesantren Al-Mahbubiyah Jakarta itu, bid’ah itu ada dua, ada bid'ah hasanah, ada bid'ah sayyiah. Sementara yang dilakukan oleh NU pelanjut Wali Songo adalah bid'ah hasanah.

Di Al-Quran dan hadits, lanjut Kiai Manarul, tidak ada istilah halal bihalal tapi ada silaturahim, ada ta'arruf ada duribat 'alaihimu dzilatu. Hal itulah yang tidak dipahami oleh Wahabi.

Ketua Asbihu (Asosiasi Bina Haji dan Umrah) NU itu mencontohkan adanya tragedi kemanusiaan di Palestina karena nilai hablu minan nas antarumat Islam dinilai kurang baik.

"Umat Islam tetangga Palestina itu ada tiga belas negara, kalau tiga belas negara itu kompak, gempur tuh Israel 2 jam juga selesai, tapi kan semuanya tidak bisa, kenapa bisa begitu? karena hablu minan nasnya putus," tambahnya.

Kiai Manarul mengingatkan kepada para hadirin untuk tetap menjaga hablu minan nas karena walaupun shalat, ngaji dan puasanya rajin, tetapi jika hubungan dengan sesama manusia tidak baik maka akan sulit untuk masuk surga. (Aiz Luthfi/Abdullah Alawi)