Daerah

Kiai Munif Jelaskan tentang Doa dan Silaturahim

NU Online  ·  Kamis, 24 November 2016 | 22:03 WIB

Kiai Munif Jelaskan tentang Doa dan Silaturahim

Kiai Munif (tengah)

Semarang, NU Online
Manusia adalah hamba Allah ('abdullah) di muka bumi ini, yang salah satu tugasnya, selain sebagai khalifah, adalah beribadah. Ibadah dari kata 'abd, yang berarti hamba. Beribadah adalah menghamba kepada Allah, sedangkan inti dari ibadah adalah berdoa, karena dengan doa ada ketergantungan dari makhluk kepada sang khaliq (pencipta).

Demikian disampaikan KH Munif Muhammad Zuhri atau yang akrab disapa Mbah Munif, dalam acara mujahadah rutin yang diselenggarakan di rumah dinas H. Sukirman SS, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Rabu (23/11) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Mbah Munif menyampaikan pentingnya berdoa bagi kaum muslimin. "Addu'a muhhul 'ibaadah, doa itu instisari ibadah. Dengan berdoa, kita selalu memiliki ketergantungan kepada Allah selaku pencipta alam semesta," terangnya.

Selain itu, kiai kharismatik NU ini juga menekankan pentingnya silaturrahmi dan persatuan di organisasi. Silaturrahmi atau pertemuan-pertemuan, hematnya, akan menjadikan sebuah ikatan yang melahirkan kekuatan.

"Jika ada orang mau berjuang, tetapi tidak mau ikut terlibat dalam organisasi bisa dianggap sia-sia. Ini karena musuh-musuh kita juga bersatu dan terorganisir dengan baik," terangnya. "Jika kita tidak bersatu, kita akan sangat mudah dikalahkan," imbuhnya.

Menurut shahibul bait H. Sukirman dalam sambutannya, mujahadah kali ini dikhususkan untuk mendoakan bangsa Indonesia. "Kita tahu, suhu politik di Ibu Kota dewasa ini memanas yang dampaknya kemana-mana. Salah satu ikhtiar kita agar semua baik-baik saja adalah dengan berdoa," ungkapnya.

Acara mujahadah ini digelar secara rutin dan diikuti kaum muslimin dari Semarang, Demak, Kendal dan sekitarnya. Menurut salah satu peserta, Amir Mustofa Zuhdi, mujahadah seperti ini sangat positif untuk terus digelar dan diikuti, khususnya generasi muda, agar terbiasa bergantung hanya kepada Allah SWT.

"Selain mendekatkan diri kepada sang pencipta, kita juga mendapat berbagai nasehat dari ulama yang begitu murni, teduh dan mencerahkan," katanya. (Ahmad Naufa/Abdullah Alawi)