Daerah

KKN STAINU Temanggung Berdayakan Kelompok Tani Blimbing lewat Bisnis Online

Jum, 3 Mei 2019 | 11:15 WIB

KKN STAINU Temanggung Berdayakan Kelompok Tani Blimbing lewat Bisnis Online

Mahasiswa KKN STAINU Temanggung bahas pemasaran online.

Temanggung, NU Online
Bertempat di Kantor Kelompok Tani Blimbing 1 di Dusun Cantel, Desa Blimbing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kaprodi PGMI STAINU Temanggung Hamidulloh Ibda menyampaikan materi teknik bisnis online, Kamis malam (2/5/2019). Hadir Ketua Kelompok Tani Blimbing 1 Sirun, dan anggotanya serta mahasiswa-mahasiswi KKN STAINU Temanggung sebagai penyelenggara kegiatan tersebut.

Dalam pemaparannya, Ibda yang sudah menekuni jual beli online sejak 2013 itu mengatakan bahwa prinsip bisnis online pertama harus memiliki produk atau jasa. "Jika produknya jelas, dan bukan barang mudah basi, itu mendukung bisnis online," beber pria pengurus Bidang Literasi Media Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jateng tersebut.

Ia menekuni jual beli online mulai jasa seperti penerbitan dan percetakan buku, penjualan buku, barong, amplop, asesoris, dan lainnya. "Pengalaman saya di dunia bisnis memang dari nol. Kemudian sekarang juga mengelola tiga CV yang bergerak di bidang penerbitan dan percetakan," lanjut Pengurus Bidang Diklat dan Literasi LP Ma'arif NU Jateng tersebut.

Selain memiliki produk, bisnis online harus menyasar pada media siber, berita online, media sosial, Youtube, dan e-commerce. "Kita bisa memilih jalan bisnis online yang mudah dan murah. Salah satunya ya media sosial, Youtube, dan e-commerce tersebut," papar Direktur CV ASNA Pustaka tersebut.

Prinsip dari jual beli online selain pandai promosi, branding, adalah kejujuran. "Kita dapat bertemu dengan pembeli di luar Jawa bahkan luar negeri. Maka prinsipnya kita harus jujur dan membranding produk dan jangan asal laku dan memburu keuntungan materiil saja," beber pengelola tiga penerbit buku tersebut.

Dalam mengulas produk, kata dia, penjual harus tahu ilmu SEO, dan juga kata kunci yang sering dicari orang di Google. "Selama ini kalau kopi yang terkenal masih robusta dari Gemawang. Harusnya dengan cita rasa yang seperti ini, kopi Kandangan harus dikenal publik karena sudah dijual di Blora, Lembata, bahkan di berbagai daerah meski promosinya masih lewat pameran. Maka ke depan harus segera go to cyber agar mampu maju dan mengglobalkan kearifan lokal ini," beber dia.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Blimbing 1 Sirun, mengatakan bahwa kelompok tani yang ia pimpin merupakan wadah berkumpulbya segenap petani yang memiliki lahan pertanian, perkebunan di Dusun Cantel, Desa Blimbing, Kandangan, Temanggung. "Kelompok tani ini merupakan kelompok swadata masyarakat petani yang tergabung berdasarkan keakraban, keakraban, keselaran, serta kesamaan kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya pertanian," beber dia.

Kelompok tani yang berdiri tahun 2010 ini pernah mendapat Juara III Kategori Kelompok Tani Kopi dari Gubernur Jawa Tengah, Juara I Kelompok Tani Berprestasi Komoditas Kopi dari Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah.

Lewat forum itu, mahasiswa KKN mengawal Kelompok Tani Blimbing 1 dengan membuatkan beberapa chanel di media sosial, Youtube, dan juga branding online khususnya produk kopi dari bibit, bubuk dan siap seduh. Selain kopi, Kelompok Tani ini juga mengembangkan dan menjual hasil tani lain seperti padi, jagung, panili, cabai, jahe, pisang bahkan ikan nila. 

Pihaknya berharap, lewat forum itu lahir kesadaran bagi pemuda dan mahasiswa untuk tetap bertani. Sebab, menurut dia, petani menjadi kunci masa depan bangsa yang dapat didakwahkan mahasiswa STAINU di dunia akademik.

"Kami siap menjual kopi dalam berbagai bentuk bahkan satu ton pun siap. Terima kasih atas bantuan ide, pemikiran, dan wacana serta pengawalan mahasiswa KKN STAINU Temanggung. Semoga ke depan kemitraan ini berlanjut meski KKN sudah pamit," harap dia. (Usman Ahmad/Kendi Setiawan)