Daerah

Kompolan; Cara Pemuda di Sumenep Jaga Tradisi

NU Online  Ā·  Sabtu, 23 Desember 2017 | 06:51 WIB

Sumenep, NU Online

Puluhan pemuda karang taruna di kawasan ini secara rutin melaksanakan kompolan atau perkumpulan. Kegiatan diselenggarakan di kantor Balai Desa Batupit Kenek Batuputih Sumenep Madura. Sejumlah persoalan diperbincangkan, dengan diawali yasinan dan pembacaan tahlil.

"Awalannya kegiatan ini memang berangkat dari tongkrongan kecil yang dilakukan di warung-warung pinggir jalan,ā€ kata Ahmad Fawaid, Jumat (22/12). Selaku Ketua Karang Taruna, Fawaid menjelaskan bahwa tradisi berkumpul tersebut akhirnya dicoba untuk diformalkan sehingga terbentuklah organisasi.Ā 

Ia mengemukakan bahwa kompolan terbentuk sejak 2016 lalu. Dan dari tradisi ini, akhirnya tercetus sejumlah kegiatan yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Dari mulai bakti sosial di masjid maupun pemakaman umum atau kuburan, peringati Maulid Nabi, tahlilan dan sejenisnya.Ā 

ā€œKini, kegiatan kompolan diisi dengan ngaji yasin, tahlilan, arisanan, danĀ  memperbincangkan seputar pembangunan desa,ā€ kata Sulaiman.Ā 

Menurutnya, hal positif dari kompolan itu secara umum adalah bisa semakin menyadarkan pemuda desa akan perannya sebagai agen perubahan. ā€œMereka akhirnya sadar dengan tugasnya sebagai agen perubahan serta memiliki kapasitas sebagai mengontrol perkembangna masyarakat,ā€ kata salah seorang pemrakarsa kegiatan tersebut.

Dan tidak berhenti sampai di situ, kompolan juga sebagai sarana mengenalkan sekaligus menjadikan pemuda sebagai penjaga tradisi dari nilai-nilai yang terkandung dalam idiologi Nahdlatul Ulama.

"Jadi, dengan kompolan ini kita harapkan mampu menjadi benteng cara berfikir pemuda desa terhadap keadaan dan kenyataan,ā€ pungkas Sulaiman. (Misno/Ibnu Nawawi)