Daerah

Kondangan, Silaturahim Lebaran ala Karanganyar

NU Online  ·  Jumat, 1 Agustus 2014 | 10:03 WIB

Karanganyar, NU Online
Salah satu tradisi yang dilakukan anak-anak desa Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Karanganyar, Jawa Tengah, dalam memaknai Idul Fitri ialah menggelar kondangan berkeliling kampung untuk bersilaturrahim dengan tetengga dan saudara.
<>
Di tempat lain, kondangan biasanya menghadiri pernikahan seseorang. Namun di Karanganyar, kondangan dimaknai sebagai perkumpulan orang yang di dalamnya ada doa-doa. Setelah itu ada makanan biasanya berupa nasi ambeng atau tumpeng. Kondangan, semakna dengan kenduren.

“Pagi hari sebelum berkunjung ke rumah saudara atau tetangga, anak-anak akan berkumpul di rumah salah saorang warga dan masing-masing membawa nasi ambeng. Kalau orang sini menyebutnya kondangan pitrah,” ungkap Dayat salah saorang warga Ngadirejo kepada NU Online, Jumat
(1/8).

Kondangan biasanya hari kedua atau ketiga Syawal. Misalnya Idul Fitri hari Senin, maka hari itu warga hanya shalat Id. Kemudian melanjutkan aktivitas seperti biasa misal ke sawah dan ke ladang.
Sedangkan bersilaturrahimnya ke tetangga dan saudara baru pada hari Rabu. Sehingga kondangan anak-anak juga dilakukan hari Rabu (30/7).

Menurut Dayat, tujuan dari kondangan ini tak lain adalah sebagai ungkapan rasa syukur dan bahagia serta meminta keselamatan dalam melakukan silaturrahim bersama keluarganya.


“Kondangan berasal dari kata “kun” yang artinya ada, dan da'a artinya doa. "Jadi, kondangan
adalah acara yang di dalamnya ada unsur doa-doa," tuturnya.

Ia menambahkan, dalam bahasa Jawa lain ada istilah "kenduren" itu artinya "kendo-kendo leren" yang berarti makan makanan, tapi tidak sampai habis karena bisa dibawa pulang. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)