Daerah

Kontroversi Surat At-Taubah Ayat 128-129 dan Ijazah Mbah Wahab

Rab, 11 Desember 2019 | 01:30 WIB

Jombang, NU Online
Pengasuh Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas Jombang KH M Idris Djamaluddin menceritakan dalam Al-Qur'an ada ayat yang fenomenal dan menggegerkan umat Islam. Ayat tersebut yaitu bagian dari surat al-Taubah ayat 128-129 :
 
‎لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ .) فَإِن تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
 
Kontroversi ayat ini terekam dalam sejarah pencantumannya di dalam mushaf Al-Qur'an dan ayat ini terbilang istimewa karena menyangkut pribadi Nabi Muhammad SAW.
 
Ketika Nabi Muhammad wafat, Al-Qur'an belum tersusun dan tertulis dalam satu mushaf. Hal ini karena nabi memang melarang penulisan Al-Qur'an sebelumnya, sehingga pada saat itu, Al-Qur'an lebih banyak dijaga dengan hafalan para sahabat.
 
"Adapun beberapa sahabat yang menulis di daun-daun dan pelepah kurma adalah untuk koleksi pribadi," katanya saat mengisi kajian rutin Al-Hikam di Al-Muhibbin, Senin (9/12).
 
Pada masa Khalifah Abu Bakar, atas usul Umar bin Khatab diadakan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an jadi satu. Lalu dikumpulkan para penghafal Al-Qur'an untuk kepentingan menyusun Al-Qur'an.
 
Dalam penyusunan, penulisan Al-Qur'an tidaklah mudah karena bacaan para sahabat ternyata berbeda-beda, hanya dengan periwayatan bacaan yang kuatlah yang digunakan dan masuk dalam pembukuan. Saat itu ada kekurangan ayat, lalu tim penyusun menanyakan ke sahabat satu persatu. Ayat tersebut berada pada surat At-Taubah 128-129 dan didapatkan dari Abu Huzaimah Al-Anshari.
 
Riwayat dari Abu Huzaimah ini sempat diragukan karena beberapa sahabat tidak meriwayatkan ayat ini. Setelah melalui beberapa proses panjang maka barulah disepakati redaksi seperti yang ada saat ini.
 
"Dua ayat di dalam surat At-Taubah ini yang riwayatnya ditunggu dan dicari selama bertahun-tahun," tambah Kiai Idris.
 
Dengan dicantumkannya dua ayat itu, berakhirlah puzle penyusunan Al-Qur'an. Ayat tersebut adalah ayat yang dahsyat, sampai-sampai di dalam ajaran Tarekat Syadziliyiah ada perintah untuk membacanya sebanyak 7 kali setelah salat lima waktu.
 
Bahkan menurut Kiai Idris, pendiri Nahdlatul Ulama KH A Wahab Hasbullah (Mbah Wahab) pernah mengijazahkan dua ayat tersebut kepada umat Islam. "Mbah Wahab berkata, 'Kalau kalian membaca ayat ini pagi hari, maka kalian tidak akan mati sampai sore, kalau kalian membaca ayat ini sore hari, maka kalian tidak akan mati sampai pagi hari. Kalau Allah menghendaki kamu mati, pasti Allah menjadikan kamu lupa membaca ayat ini (Laqadjaakun)'," ujar Kiai Idris.
 
Ayat tersebut, di dalamnya terkandung pribadi Rasulillah SAW, yang pada hari-hari ini juga ramai pembahasannya, kontroversi penggambaran nabi, dengan segala perbedaan ini menggambarkan bahwa semua cinta dengan nabi.
 
"Dua ayat penutup surat At-Taubah adalah ayat azimah yang dahsyat. Jangankan ayat Al-Qur'an, syiiran saja, yang di dalamnya mengandung khaliyah Nabi Muhammad bisa dijadikan doa penangkal berbagai macam bala," tandasnya.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin