Daerah FILM SANG KIAI

KPAI: Anak Indonesia Butuh Tontonan Bermutu

Sel, 4 Juni 2013 | 00:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh menegaskan, anak Indonesia membutuhkan tontonan dan tayangan yang bermutu, yang mampu membangun karakter kuat anak, membangkitkan nasionalisme, mewariskan nilai luhur, dan menumbuhkan kepekaan sosial untuk menjadi teladan bagi anak.
<>
Hal ini disampaikan Niam usai nonton bareng film Sang Kiai di Metropole XXI Megaria Jakarta Pusat, pada Senin (3/6/13) bersama keluarga besar KPAI dan anak-anak jalanan. Hadir dalam nonton bareng tersebut Ketua KPAI Badriyah Fayumi, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Azimah Subagjo, sejumlah pejabat KPAI, dan komunitas anak jalanan.

"Film ini penting ditonton anak-anak karena memiliki pesan berkualitas, dapat menjadi teladan bagi anak-anak, serta mampu membangkitkan nasionalisme, daya juang untuk melawan ketidakadilan", jelas Niam.

Film Sang Kiai ini  bisa menjadi inspirasi anak-anak Indonesia dalam membangun karakter yang kuat dan kepribadian yang mandiri. Melalui film ini, anak-anak bisa menyerap semangat dalam membangun jati diri dan idealisme kebangsaan.

"Di tengah kecenderungan tayangan film yang mengeksploitasi seks, kekerasan, hantu, dan semangat hedonisme, Sang Kiai hadir sebagai tontonan yang menghibur tetapi penuh dengan nilai pendidikan," tegasnya.

KPAI memberikan apresiasi kepada pemain, produser, dan sutradara yang telah menyajikan film berkualitas untuk Indonesia, "Produser film juga bertanggung jawab untuk wujudkan perlindungan anak, dengan menyediakan film bermutu dan berkarakter. Film yang baik akan bisa jadi inspirasi untuk pembangunan generasi, demikian sebaliknya, film sampah akan membunuh negeri," ujarnya.

Anak jalanan memiliki akses terbatas untuk memperoleh hiburan yang berkualitas. Melalui film Sang Kiai ini diharapkan anak-anak dapat menyerap inspirasi Resolusi Jihad untuk membebaskan diri dari penjajahan untuk bangkit melakukan perubahan. Anak jalanan harus memiliki semangat untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.
 

Redaktur: Abdullah Alawi