Banyumas, NU Online
Dalam praktek pengelolaan lembaga pendidikan, seorang kepala sekolah/madrasah dituntut untuk terampil dalam menahkodai arah lembaganya, termasuk menjadi seorang manajer yang mumpuni mengelola sekolah/madrasah.
Hal itu disampaikan Fauzi Ketua PC LP Ma'arif NU Banyumas saat menerima kunjungan studi banding dari Pengurus Cabang (PC) LP Ma'arif NU Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jum'at (23/3).
Dikatakan, pengelolaan sumber daya manusia tenaga pendidik juga tidak kalah penting dalam mewujudkan mutu pendidikan. Optimalisasi sumber daya dan potensi sekolah/madrasah harus terus digali dan direalisasikan sesuai kebutuhan masyarakatnya.
"Pada dasarnya potensi sekolah/madrasah Ma'arif sangat variatif dan memiliki ciri khas masing-masing, tinggal bagaimana kekhasan itu diolah menjadi keunggulan yang mampu menjawab tantangan pendidikan di masa mendatang", paparnya dihadapan seratus peserta studi banding.
Akhmad Thontowi, Kepala madrasah unggulan MI Ma'arif NU 1 Pageraji, menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kunjungan ini sebagai sarana silaturrahim. Sebagai proses saling mendukung dan memperkuat kelembagaan.
"Kami belajar banyak tentang tata kelola dan pengembangan lembaga pendidikan kepada PC LP Ma'arif NU Wonosobo. Curah pendapat dan saling tukar informasi tentang program Ma'arif, pengadaan tenaga pendidik di lingkungan Ma'arif, manajemen sarana prasarana, dan strategi seleksi penerimaan peserta didik baru," ungkapnya.
Dia berharap dengan adanya tukar informasi dapat menjadi referensi dalam pengelolaan kelembagaan. Memperkaya pengalaman yang belum dilakukan di Banyumas, khususnya bagi madrasah yang dipimpinnya.
"Pengalaman ini menjadi modal untuk arah pengembangan madrasah yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan lokal," paparnya.
M. Akhyar Khumaisi Abdillah, salah seorang peserta mengungkapkan ketertarikannya kepada MI Ma'arif NU 1 Pageraji, terutama dalam proses penerimaan peserta didik baru. Madrasah menjadi pilihan bagi masyarakat lokal dan sekitar.
"Ini prestasi yang membanggakan, madrasah unggulan yang diminati dan menjadi favorit masyarakat untuk menyekolahkan anaknya," terang Akhyar yang juga Kepala MI di Wonosobo ini.
Akhyar berharap pertemuan ini menjadi ajang saling mengenal dan menguatkan visi pendidikan Ma'arif sebagai penyangga pendidikan di Indonesia. Dengan bertukar pikir dunia kependidikan menambah motivasi dan strategi baru dalam mengelola sekolah/madrasah.
"Saatnya Ma'arif berbuat dan berkiprah maksimal dalam mendidik anak bangsa, mengawal generasi bangsa dan masa depan NU," pungkasnya. (Kifayatul Ahyar/Muiz)