Daerah

Kumandang Shalawat di Atas Bukit Jabalakat

NU Online  ·  Sabtu, 12 Maret 2016 | 05:29 WIB

Klaten, NU Online
Hawa sejuk sudah terasa sejak petang, terlebih ketika hujan mulai turun membasahi tanah Jabalkat. Sebuah bukit di daerah Klaten Jawa Tengah, yang konon menjadi tempat pertemuan Sunan Bayat dengan sang guru, Sunan Kalijaga.

Sayup-sayup terdengar kumandang shalawat menentramkan hati dan jiwa, serta menajamkan kerinduan kepada sang kekasih Allah; Al-Musthofa. Tak lama berselang, berganti lantunan dzikir, tahlil, dan doa, semakin menambah khidmatnya suasana. 

Kamis malam (10/3), tengah dilangsungkan acara rutinan pembacaan maulid al-Barzanji di Jerambah Agung, Bukit Jabalakat Kompleks Makam Sunan Pandanaran, Bayat, Klaten. Menurut salah satu warga yang hadir, Minardi, acara rutinan tersebut dilaksanakan setiap malam Jum’at Kliwon.

“Selain itu, di sini juga ada kegiatan lainnya seperti pembacaan Simtud-durar setiap malam Jum’at Wage. Ada pula Tahlilan “Mangkunegaran” atau tahlilan dengan lagu Jawa. Malam Jum’at Pon ada pengajian ibu-ibu. Kemudian Jum’at Pahing diadakan Macopatan,” papar Minardi.

Semua kegiatan diprakarsai Pemerintah Desa Paseban, sebagai upaya menamakan kembali ajaran-ajaran keislaman Sunan Pandanaran, tanpa harus meninggalkan tradisi. “Selain itu, di daerah ini ada agenda terbesar yakni Haul Agung Sunan Pandanaran yang diadakan bulan Ruwah. Selama haul diisi oleh serangkaian kegiatan mulai dari Pengajian Akbar, gelar kesenian dan diakhiri dengan pagelaran wayang kulit,” jelas dia.

Dalam kesempatan tersebut, para jamaah mendengarkan ceramah yang disampaikan Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Bayat, KH Mawardi. Ia menyampaikan kepada jama’ah agar menjaga keharmonisan keluarga. Di mana peran suami sebagai kepala keluarga dan ayah, peran istri sebagai kepala rumah tangga dan ibu. Begitu pula peran anak dalam keluarga. “Semua jika berjalan dengan baik, maka keharmonisan keluarga akan terwujud,” tuturnya.

Di akhir pengajian, para jamaah menikmati hidangan yang disediakan panitia. Alhasil, lengkap sudah santapan rohani dan jasmani terpenuhi. (Ajie Najmuddin/Zunus)