Daerah

Lakpesdam NU Sampang Adakan Pemulihan Trauma Anak Korban Konflik Sosial

Ahad, 24 Januari 2016 | 01:04 WIB

Jakarta, NU Online
Komunitas Rumah Jamur bersama Tim Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Sampang mengadakan sejumlah kegiatan dalam rangka pemulihan mental anak-anak korban konflik di Desa Bluran dan Desa Karang Gayam, Sampang. Mereka mengajak anak-anak di desa setempat menonton film motivasi, outbound, dan kegiatan psikososial lainnya.

Menurut Koordinator Tim Lakpesdam NU Sampang Mohammad Karim, semua anak-anak baik yang orang tuanya Sunni maupun Syiah merupakan korban dari konflik orang dewasa. Anak-anak semestinya tidak dilibatkan dalam konflik karena mereka tidak mengerti apa yang terjadi.

Anak-anak perlu dihibur untuk menghapus trauma dari kekerasan yang mereka saksikan saat kejadian.

"Anak-anak tidak boleh dilabeli Sunni atau Syiah. Mereka adalah anak-anak yang semestinya bisa tumbuh dalam suasana yang nyaman tanpa kekerasan," ujar Karim saat ditemui di sela kegiatan, Sabtu (23/1) pagi.

Ketua Rumah Jamur Siti Fatimah menambahkan, metode pemulihan trauma dalam bentuk pemutaran film motivasi dikmaksudkan untuk membangkitkan semangat hidup mereka serta memberikan permainan yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme, toleransi, dan  penguatan agar mereka tidak larut dalam kesedihan serta kebencian kepada sesama.

"Kami ajak anak-anak bermain sambil belajar melalui pemutaran film motivasi untuk anak, permainan tradisional dan sharing bersama sehingga sedikit banyak bisa mengobati trauma yang mereka miliki akibat konflik yang pernah terjadi," ujar Peraih Medali Emas Olimpiade Astronomi Tingkat Internasional ini.

Rumah Jamur bersama Lakpesdam NU Sampang sengaja menurunkan tim di dusun eks lokasi konflik tersebut sebagai bentuk kepedulian untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak.

"Apapun yang terjadi, kami ingin memastikan anak-anak korban konflik ini tetap terjaga kebahagiaannya sehingga bisa lebih terjamin masa depannya," imbuhnya.

Kegiatan yang berlangsung selama 6 jam sejak pagi hingga siang ini diikuti kurang lebih sebanyak 110 anak. Di akhir sesi kegiatan, Tim Rumah Jamur juga menggelar diskusi dengan sejumlah tokoh, pemuda, dan guru untuk merumuskan tindak lanjut kegiatan. (Red Alhafiz K)