Daerah

LAZISNU Beri Santunan Penderita Usus Bocor di Sidoarjo

NU Online  ·  Kamis, 11 Juli 2019 | 01:30 WIB

Sidoarjo, NU Online
Siapa saja ingin diri dan keluarganya selalu sehat. Sejumlah ikhtiar dilakukan demi merengkuh hal tersebut. Namun ketika musibah berupa sakit datang, maka berbagai cara juga dilakukan. Apalagi yang menderita gangguan kesehatan adalah sang buah hati.

Kondisi tersebut dirasakan Marni. Dirinya sempat merasakan dunia terasa gelap gulita. Dalam benaknya dunia seakan berhenti berputar. Matahari seakan berhenti bersinar. Gelap. Mati rasa, kaku, bingung. Tidak tahu apa yang harus dilakukan. 

"Pokoknya bingung sebingung-bingungnya, tidak tahu harus berbuat apa, " kata Marni kepada media ini, Rabu (10/7). 

Perasaan itu langsung memenuhi isi kepala dan terasa menyumbat otaknya ketika mendengar Reza, anaknya divonis usus bocor. Sebuah penyakit yang tidak dinyana sehingga mengharuskan sang buah hati harus menjalani operasi di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. 

Padahal sebelumnya Reza sudah sekian lama menderita demam berdarah. Belum lagi keluhan sakit typus yang juga terlebih awal menimpanya. Tambahan sakit yang dideria saat ini dan harus dirawat di rumah sakit di Surabaya sebagai ujian yang demikian berat, sehingga membuatnya bingung.

"Bagaimana tidak bingung. Saya janda sekaligus tulang punggung keluarga," tutur Marni kepada M Subhan dan Farhan dari Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur.

Sehari-hari, Marni tinggal di tempat kos bersama keluarga di kawasan padat penduduk di Dusun Panjunan, Waru, Sidoarjo. 

Untuk dapat bertahan hidup, Marni harus berjualan gorengan di dekat Pasar Wadungasri. Sedangkan bila kondisi mulai sepi yakni agak siang dia ganti pergi ke perumahan dekat tempat tinggalnya untuk kerja serabutan. Disuruh kerja apa saja dilakukan untuk menghidupi keluarga. Menjelang maghrib, baru dia baru pulang ke kos dan bertemu keluarga. 

Menurut Reza, ususnya bocor karena tidak tertib makan dan suka makan makanan yang tidak sehat. “Misalnya mie instan, cilok, pentol, mengkonsumsi saos tidak sehat, dan sebagainya,” katanya. 

Tak terbayangkan kegembiraan di wajah perempuan asal Lampung tersebut saat mendapatkan bantuan dari PW LAZISNU Jatim. Berbagai doa kebaikan terucap dari mulutnya. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)