Daerah

LAZISNU Jatim Donasikan Puluhan Pohon Kurma ke Pesantren di Sidoarjo

Jum, 30 Agustus 2019 | 15:30 WIB

LAZISNU Jatim Donasikan Puluhan Pohon Kurma ke Pesantren di Sidoarjo

Ketua PW LAZISNU Jawa Timur menanam pohon kurma disaksikan pengasuh Pesantren Modern Al-Amanah. (foto: Ibnu Nawawi/NU Online)

Sidoarjo, NU Online

Berbagi kepada sesama memang tidak harus berupa harta atau uang. Sebagaimana teladan dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Sedekah juga bisa dilakukan dalam bentuk makanan, minuman, pakaian, benda-benda yang bermanfaat, bahkan termasuk senyuman tulus kepada kawan atau saudara.

 

Untuk itulah, NU CARE-Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur memfasilitasi salah seorang donatur untuk mendistribusikan sedekah jariyah berupa 50 pohon kurma berusia sekitar 3 tahun untuk pondok pesantren.

 

Penanaman pohon-pohon tersebut dilakukan pada Jumat (29/8) pagi di lahan kosong milik Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Krian, Sidoarjo, bersama pengasuh, para ustadz dan pengurus UPZIS NU CARE-LAZISNU Kecamatan Krian, Sidoarjo.

 

Menurut Ketua NU CARE-LAZISNU Jawa Timur, Ahmad Afif Amrullah, donasi 50 pohon kurma ini berasal dari salah seorang warga Sidoarjo yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi pesantren. Sehingga proses pemindahan pohon-pohon khas Timur Tengah tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Apalagi Pesantren Al-Amanah memiliki lahan kosong yang cukup luas dan representatif untuk menanam keseluruhan donasi pohon itu.

 

“Donatur ini memang sudah lama melakukan pembibitan dan budidaya pohon kurma di rumahnya. Kemudian beliau memberi amanah kepada kami agar 50 pohon kurmanya disedekahkan kepada pondok pesantren supaya nantinya bisa bermanfaat untuk para santri dan masyarakat sekitar,” katanya usai menanam pohon bersama pengasuh pesantren.

 

Dosen Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya ini juga menukil beberapa kisah para sahabat Nabi SAW dan hikmah betapa besarnya sedekah jariyah berupa pohon yang produktif. Sebab selain buahnya, keberadaannya juga memberikan sumbangsih untuk penghijauan bumi dan kelagsungan ekosistem lingkungan alam yang bermanfaat bagi banyak orang.

 

“Umumnya orang memahami amal atau sedekah jariyah itu berupa uang, tanah atau bangunan. Padahal pohon juga bisa menjadi media sedekah jariyah yang insyaallah pahalanya terus mengalir meskipun pemberinya sudah tiada,” tambahnya.

 

Pengasuh Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, KH Nur Cholis Misbah, mengaku sejak awal sangat antusias menerima donasi ini. Ia bercerita sesungguhnya sudah lama ingin memanfaatkan lahan kosong di sebelah bangunan pesantren untuk perkebunan namun belum memutuskan pohon apa yang akan ditanam.

 

“Alhamdulillah, hadza min fadli rabbi. LAZISNU Jawa Timur datang dan mengamanahkan 50 pohon kurma ini kepada kami. Saya berharap semoga pohon ini menjadi pohon yang penuh berkah. Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi program ini,” ujar pengasuh pesantren yang mendidik sekitar 1900 santri ini.

 

Selain itu, Kiai Nur Cholis juga mengapresiasi NU CARE-LAZISNU Jawa Timur yang memberikan perspektif dan pemahaman baru tentang sedekah jariyah berupa tanaman produktif. Ia pun berharap ini bisa mengapresiasi orang lain agar memanfaatkan tanah atau kebunnya untuk ditanami pohon yang produktif untuk keberlangsungan lingkungan hidup di masa yang akan datang.

 

Ke depan, donatur yang telah memiliki keahlian di bidang budidaya pohon kurma tersebut bersedia akan terus melakukan pendampingan dalam perawatan pohon.

 

“Diharapkan dalam waktu empat tahun lagi, pohon-pohon tersebut bisa berbuah dan mengalami panen raya,” pungkasnya.

 

Pewarta: Ibnu Nawawi

Editor: Aryudi AR