Daerah

LDNU Mojowarno Lakukan Dakwah Aswaja dari Kampung ke Kampung

NU Online  ·  Selasa, 12 Februari 2019 | 01:55 WIB

Jombang, NU Online
Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur Ustadz Darmaji menilai serangan kelompok-kelompok yang cenderung radikal dan liberal masih cukup masif dan terorganisir, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Bahkan saat ini telah merengsek hingga ke pelosok desa.

Menghadapi kondisi demikian, jajaran pengurus LDNU Mojowarno mulai menyebar ke beberapa desa di Mojowarno guna memantau sembari berdakwah ala Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah. Setiap tim terdiri dari tiga sampai lima anggota.

Tim memanfaatkan berbagai forum yang diselenggarakan masyarakat. Forum itu kemudian diisi dengan dakwah ala NU. Seperti pada Senin malam (11/2) LDNU Mojowarno mengahadiri Pengajian Rutinan Lailatul Ijtima Gabungan 4 Pengurus Ranting NU, yakni ranting Wringinpitu, Rejoslamet, Grobogan dan Japanan di Musholla Nurul Jadid, Dusun Ngenden Rejoslamet, Mojowarno.

Ustadz Darmaji mengatakan, salah satu lembaga NU yang ia pimpin adalah kepanjangan tangan dari para masyayikh NU yang bertugas memberikan dakwah kepada warga NU.

"Sesuai amanat dari Kiai Usman (Ketua Tanfidziah MWCNU Mojowarno, red) tugas kami memberikan tausyiah dan mauidzah kepada warga NU yang ada di pelosok desa, baik di acara Muslimat, Fatayat, tahlilan, manakib, pengajian-pengajian bahkan juga khutbah Jumat," katanya.

Lebih jauh dia menuturkan pentingnya menjaga kegiatan-kegiatan warga NU di desa-desa, khususnya desa yang belum ada forum pengajiannya, misalnya di daerah Mojowarno bagian timur. 

"Kami khawatir jika kegiatan kita tersebut perlahan-lahan dimasuki oleh kelompok lain di luar NU yang berusaha memasukkan ideologi yang berlawanan dengan NU yang selalu menyudutkan NU," tambahnya. 

LDNU, tuturnya, senantiasa akan berpegang kepada prinsip dakwah Nabi Muhammad SAW yang dakwahnya disampaikan bil-hikmah dan santun. "Dakwah itu mengajak bukan mengejek dakwah itu merangkul bukan memukul dakwah itu menasehati bukan mencaci," ujarnya. (M. Khakim//Fathoni)