Daerah

Lesbumi Pekalongan Sebut Keringnya Telaga Si Gebyar karena Salah Urus

Kam, 1 Agustus 2019 | 16:30 WIB

Lesbumi Pekalongan Sebut Keringnya Telaga Si Gebyar karena Salah Urus

Ketua PC Lesbumi NU Kabupaten Pekalongan di Telaga Si Gebyar

Pekalongan, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Eko Ahmad mengatakan, pembangunan revitalisasi Telaga Si Gebyar hendaknya kembali kepada kondisi ekologi-hidraulik yang berorientasi pada danau alami yang ada. 
 
"Artinya, dalam pengelolaannya berangkat dari telaga alami, bukan berangkat dari filosofi reservoir atau kolam tandon bangunan teknik sipil-hidro," ujarnya.  
 
Demikian dikatakan Eko Ahmadi saat berdiskusi bersama Bupati Kabupaten Pekalongan,  H Asip Cholbihi bersama rombongan di Telaga Si Gebyar, Desa Telogohendro, Kecamatan Petungkriyono, Kamis (01/8) sore.
 
"Segala kondisi yang ditemui pada telaga alamiah diadopsi dan diterapkan pada telaga yang direvitalisasi. Intinya adalah mengembalikan kondisi alamiah danau, telaga yang bersangkutan," terangnya.
 
Bupati Pekalongan, H Asip Cholbihi mengatakan, Grand Design pengembangan Telaga Si Gebyar merupakan salah satu upaya untuk menjadikan telaga sebagai objek wisata milenial namun tidak meninggalkan karakter desa. 
 
"Nanti kita rancang pengembangan Telaga Si Gebyar dilengkapi wisata edukasi, agrowisata, cagar budaya, dan kolam renang alami yang menggambarkan desa Telagahendro," terangnya.
 
Selain itu, Wisatawan dapat spot-spot foto yang instagramable di dalam air yang bening, bermeditasi, memancing  di satu tempat dengan pemandangan jernihnya air Si Gebyar," jelasnya.

"Semua fasilitas yang ditawarkan dalam Grand Design dibuat dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Telaga, sehingga berkembangnya wisata Telaga sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan perekonomian masyarakat," imbuhnya.
 
Dikatakan, saat musim kemarau ini ada tiga pompa air besar yang menyedot dari sumber air telaga tersebut untuk kebutuhan pertanian di bawah. Selain itu, sumber air yang menjadi sumber air telaga ini juga ditutup oleh warga, sehingga kondisi telaga asat.
 
“Dengan kering seperti ini nantinya air yang mengalir akan menjadi air yang bersih, jernih, sehingga ikan bisa tumbuh. Jika nanti bisa jernih, bisa dijadikan wisata dalam air,” kata Bupati.
 
Menurutnya, selama telaga itu kering, akan diupayakan untuk membersihkan telaga dan memperkuat tebing di pinggir-pinggir telaga. “Setelah pembersihan dan memperkuat tebing pinggir sungai, selanjutnya sumber airnya kita buka, sehingga airnya nanti akan bersih sekali,” kata dia. (Muiz)