Sumenep, NU OnlinePimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul (IPPNU) Ambunten, Sumenep, Jawa Timur memiliki cara tersendiri dalam menyambut hari lahir (harlah) ke-95 NU. Mereka menyelenggarakan khatmil Qur’an dan Ngaji NU bersama sejumlah pelajar se-Kecamatan Ambunten.
“Harlah NU merupakan bagian dari sejarah yang mesti ditanamkan kepada seluruh kader khususnya pelajar NU dengan cara khatmil Qur’an,” kata Ketua Pimpinan Cabang IPNU Sumenep, Musyfikurrahman, Ahad (25/3). Pada kesempatan tersebut dirinya memohon doa kepada para kiai agar keberadaan IPNU dan IPPNU terus jaya.
Tampil sebagai narasumber acara Ngaji NU adalah Habib Zainal Abidin Al-Hinduan. Dirinya menyampaikan peran para kiai dalam mengawal dasar negara Indonesia. "Yang mengubah Piagam Jakarta menjadi Pancasila adalag KH Wahid Hasyim," katanya.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini juga menambahkan bahwa Islam tidak harus egois. “Tapi dengan adanya perubahan Piagam Jakarta mampu menyatukan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang kuat. Dan NU itu tidak terjebak dalam politik pragmatisme," tuturnya.
Di samping menjelaskan sejarah NU di masa awal, Habib Zainal berpesan kepada seluruh kader IPNU dan IPPNU jangan termakan dengan kabar bohong atau hoaks. "Jika ada berita jangan langsung dimakan mentah-mentah, tapi hendaknya diklarifikasi terlebih dulu," pesannya.
Ngaji NU bersama Habib Zainal ini sebagai sarana kian menumbuhkan rasa kecintaan terhadap jamiyah. Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa khatmil Quran oleh Mustasyar NU Ambunten, Kiai Abdul Adzim Ali Hisyam. (Mahrus/Ibnu Nawawi)