Daerah

Lima Tahun Nanal Berhasil Koleksi 350 Kitab Ulama Nusantara

NU Online  ·  Sabtu, 3 Desember 2016 | 08:01 WIB

Jakarta, NU Online
Santri asal Demak, Jawa Tengah, Nanal Ainal Fauz mengoleksi sejumlah 350 kitab karya ulama Nusantara. Sebagian besar karya tersebut ditulis dalam bahasa Arab, Jawa, dan Sunda. Ia mengaku mengoleksi karya tersebut sebagai cara santri untuk menghormati ulama.

“Saya ngoleksi sejak 4 atau 5 tahun yang lalu,” katanya di lantai 5 gedung PBNU, Jakarta, pada Jumat (2/12).

Awalnya, kata lulusan Madrasah Qudsyiyah, Kudus, mulai tertarik mengoleksi karena sering mendengar kitab-kitab ulama Nusantara, namun tidak tahu bagaimana bentuknya. Bahkan susah dicari. 

Kemudian satu demi satu santri berusia 21 tahun ini mengumpulkannya. Ia mendapatkannya mulai dengan cara membeli dengan uang pribadinya, meminta memoto kopi atau scannan kepada orang atau lembaga yang memiliki dan mau mengizinkannya. Ada pula hibah dari kenalan atau temannya. 

Ssejak mengumpulkan itulah dia semakin mengetahui karya-karya ulama Nusantara. Dan hingga saat ini masih terus mengumpulkannya. 

“Dari banyaknya kitab yang saya koleksi, kitab tauhid dan kitab fiqhlah yang mendominasi. Di antarannya kitab Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadiin karya Syekh Nawawi Al-Jawi, kitab Nurudh Dholam syarah Aqidatul 'Awam yang juga karya Syekh Nawawi Al-Jawi,” terang mahasiswa STAI Imam Syafi’i, Cianjur, Jawa Barat.

Setelah terkumpul, ia kemudian memiliki keinginan lain, yaitu memperkenalkannya kepada masyarakat luas agar mereka tahu betapa berharga dan luar biasanya para ulama Nusantara.  

Untuk itu, ia sudah dua kali memamerkan karya-karya tersebut. Salah satunya di Perpustakaan Nasional, Jakart, beberapa bulan lalu. Sementara untuk menjaga karya-karya tersebut, ia bersama teman-temannya mendirikan Yayasan Turats Ulama Nusantara di Demak. Nanal sebagai ketuanya. 

“Ke depan, saya ingin punya pondok pesantren dengan kitab-kitab karya ulama Nusantara yang dikaji,” pungkasnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)