Blitar, NU Online
Pimpinan Cabang Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (PC LKNU) Kabupaten Blitar, Jawa Timur dipercaya menjalankan program meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Diabetes Mellitus (DM). Kepercayaan tersebut diperoleh langsung dari Pimpinan Pusat Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Sebelum memulai pelaksanaan program, PC LKNU Blitar mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat di ruang pertemuan Klinik Siti Khodijah Blitar, Senin (19/3). Pada kesempatan tersebut disampaikan rencana pelaksanaan program.
Pertemuan merupakan langkah awal sebelum melaksanakan program yang melibatkan pihak yang berkepentingan dalam program LKNU for DM, baik Puskesmas, klinik swasta dan juga pemerintah setempat. Pertemuan diharapkan menghasilkan rencana implementasi yang telah disepakati bersama.
Pada pertemuan itu, Wijianto selaku fasilitator komunitas menjelaskan bahwa LKNU for DM merupakan program kerjasama selama satu tahun antara PC LKNU dengan World Diabetes Foundation (WDF). “Untuk Kabupaten Blitar dilaksanakan di dua Kecamatan yakni Garum dan Sanankulon yang akan dilaksanakan sampai Maret 2019,” katanya.
"Tujuan program ini adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat penderita diabetes dan masyarakat yang berisiko menderita diabetes,” kata pria yang juga Sekretaris PC LKNU Blitar tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan melibatkan komunitas di masyarakat dan memperbaiki sistem pelayanan kesehatan perawatan diabetes di klinik NU, lanjutnya.
Dalam catatan Muji Astuti, DM di Kabupaten Blitar prevalensinya 6,9 % dengan jumlah penduduk 1.157.500 jiwa, maka estimasi orang yang terkena DM diperkirakan 79.867 jiwa. “Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang terdeteksi,” kata Kasi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tersebut.
Dengan demikian dari 3 pasien hanya 1 yang berobat teratur. “Capaian SPM yang harusnya 100% masih tercapai 15,37%",” terang Muji Astuti.
Sebagai tindaklanjut dari pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat tersebut akan segera dibentuk kader DM dan penambahan kader Posbindu atau pos binaan terpadu. Pembentukan kader ini dengan melibatkan LKNU, Puskesmas dan bidan desa.
"Dinkes akan meneruskan model penanggulangan DM melalui program LKNU for DM jika pelaksanaannya nanti baik," ujar Kabid P2P Dinkes Kabupaten Blitar, Krisna Yekti. (Red: Ibnu Nawawi)