Daerah

Ma'arif NU Ajak Pelajar Tulungagung Hijaukan Hutan

Sen, 5 Oktober 2020 | 12:00 WIB

Ma'arif NU Ajak Pelajar Tulungagung Hijaukan Hutan

Gerakan tanam pohon digelar dengan konsep kekinian dilengkapi dengan lomba foto tanam pohon. (Foto: Khoirul Anam)

Tulungagung, NU Online

​​​​​​Hujan yang sudah mulai turun di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dalam satu pekan terakhir, dimanfaatkan LP Ma'arif NU Kabupatèn Tulungagung untuk menggelar aksi tanam pohon di bumi perkemahan Ma'arif NU Walikukun desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol. Aksi ini berlangsung Ahad (4/10).

 

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Harlah ke-91 LP Ma'arif NU. Gerakan tanam pohon digelar dengan konsep kekinian dilengkapi dengan lomba foto tanam pohon.

 

"Gerakan tanam pohon ini sengaja  dilaksanakan dengan konsep lomba foto, agar lebih menarik antusiasme dari pelajar milenial yang suka selfie. Hal ini sebagai bentuk kepedulian LP Ma'arif NU terhadap lingkungan," jelas Ahmad Supriyadi, Sekretaris LP Ma'arif NU Cabang Tulungagung.

 

Kegiatan yang diikuti oleh ratusan siswa-siswi dari SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMA/SMK di bawah LP Ma'arif NU ini bekerjasama dengan Sakoma NU Kabupaten Tulungagung.


Ahmad Supriyadi juga menyampaikan  bahwa lomba tanam pohon ini sebagai implementasi bahwa pohon sebagai jantung dari sebuah kehidupan.

 

"Maka kita harus melestarikan pohon dimulai dari generasi-generasi didik kita," kata Kang Supri panggilan akrabnya.

 

Ketua Sakoma, Qomarudin menuturkan bahwa penanaman ini akan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. "Upaya semacam ini dilakukan untuk pelestarian Bumi Perkemahan Walikukun ini agar lebih hijau," kata Qomarudin.
 

Iman, salah seorang pecinta lingkungan juga menyampaikan bahwa pelestarian alam di Bumi Perkemahan LP Ma'arif NU Walikukun menjadi salah satu momen penting bagi siswa untuk belajar bersama alam di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) saat pandemi Covid-19.

 

"Lomba ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan dan mengedukasi para peserta didik kepada lingkungan hutan yang semakin hari semakin kehilangan eksistensinya, karena saat ini kondisi hutan di Tulungagung memprihatinkan, gundul dan gersang," ujar Iman.

 

Banyaknya pepohonan yang ditebang dan tidak ditanami kembali, kata Iman, berdampak bencana banjir atau longsor.

 

Kontributor: Khoirul Anam​​​​​​​
Editor: Kendi Setiawan