Daerah

Madrasah Aswaja An-nahdliyah untuk Perkuat Kaderisasi

NU Online  ·  Rabu, 6 Maret 2019 | 09:00 WIB

Madrasah Aswaja An-nahdliyah untuk Perkuat Kaderisasi

Madrasah Aswaja An-Nahdliyah PC GP Ansor Jepara

Jepara, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jepara Jawa Tengah resmi meluncurkan Madrasah Aswaja An-nahdliyyah (MAA) di Gedung Pascasarjana Unisnu Jepara, Ahad (3/3) kemarin. 

Dalam acara pembukaan yang dihadiri Ketua PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq, Wakil Rektor 1 Unisnu H Akhirin Alidan, dan 30 peserta perwakilan PAC se-Jepara, kegiatan madrasah aswaja akan dilaksanakan secara bergelombang . 

Ketua Pengurus Cabang NU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq mengatakan, perlunya penguatan pemahaman Aswaja agar kader Ansor  istiqamah menjaga ajaran aswaja dan  NKRI. “Kader Ansor supaya meningkatkan SDM tidak hanya bidang agama saja tapi bidang lainnya seperti ekonomi, kesehatan dll,” tambahnya. 

Hal senada disampaikan Ketua PC GP Ansor Jepara, H Syamsul Anwar. Menurutnya MAA diselenggarakan untuk menguatkan pemahaman, pengetahuan ajaran aswaja kader Ansor, kiai mudanya NU. “Peserta MAA sengaja perwakilan PAC se-Kabupaten Jepara diharapkan bisa membumikan ajaran Aswaja di wilayahnya masing- masing,” ungkapnya. 

Sekretaris PC GP Ansor Jepara Kusdiyanto kepada NU Online Rabu (6/3) mengemukakan tantangan yang dihadapi ajaran islam ahlussunnah waljamaah (aswaja) semakin berat, maka perlu penguatan pemahaman ajaran islam aswaja secara mendalam melalui MAA untuk kader Ansor.

Dikatakan, kegiatan dilaksanakan 2 pekan sekali, dilaksanakan selama 4 jam untuk 2 materi. Adapun materi yang diterima peserta di antaranya sejarah aswaja, kelompok aliran dalam sejarah umat Islam (syi’ah, khawarij, syi’ah dan wahabi), dasar-dasar ajaran aswaja, pokok-pokok ajaran aswaja di bidang aqidah, pokok-pokok ajaran aswaja di bidang syariah (fiqih).

Selajutnya, pokok-pokok ajaran aswaja di bidang ahlak (tasawuf), urgensi bermadzab, bid'ah dalam pandangan aswaja, peran walisongo dalam dakwah Islam Nusantara, peranan pesantren dalam mengembangkan ajaran aswaja, mata rantai sanad aswaja di Indonesia, tantangan aswaja: fundamentalisme dan liberalism, sejarah NU, dan islam nusantara. 

Pihaknya menambahkan, madrasah akan dibimbing oleh guru yang berkompeten di bidang aswaja an-nahdliyyah baik unsur akademisi, praktisi, maupun organisator. "Madrasah digelar selama 6 bulan atau setara satu semester. Di akhir kegiatan madrasah ini rencananya akan ada presentasi tugas, pengumuman kelulusan, dan wisuda," paparnya. 

Ansor Jepara berharap, melalui MMA akan membekali kader Ansor dengan  pengetahuan agar mampu memahami dan membedakan antara ajaran islam aswaja dengan yang tidak. (Syaiful Mustaqim/Muiz)