Daerah

Madrasah Ini Terjunkan Muridnya Mengabdi ke Masyarakat di Ramadhan

NU Online  ·  Kamis, 9 Mei 2019 | 03:00 WIB

Madrasah Ini Terjunkan Muridnya Mengabdi ke Masyarakat di Ramadhan

Pelepasan Siswa Peserta PPM

Pringsewu, NU Online
Seluruh siswa dan siswi kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 1 Pringsewu, Lampung diterjunkan untuk pengabdian ke masyarakat di bulan suci Ramadhan 1440 H. Mereka akan memakmurkan masjid dan mushala di Kabupaten Pringsewu dengan berbagai kegiatan keagamaan.

"Mereka akan tinggal di rumah warga sekitar masjid dan mushala selama satu minggu mulai 9 sampai 16 Mei 2019 dengan berbagai kegiatan seperti tadarus, mengajar TPQ, shalat jama'ah, bakti sosial, lomba-lomba islami dan sejenisnya," kata H Bunyana, ketua panitia kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) ini saat pelepasan peserta, Kamis (9/5).

Bunyana menjelaskan bahwa tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama di bangku madrasah dalam kehidupan bermasyarakat. 253 siswa dan siswi yang terbagi dalam 23 kelompok kerja ini diharapkan mampu menunjukkan kualitas hasil pendidikan madrasah yang memang fokus dalam bidang agama.

"Kalau sekolah umum biasanya mendapatkan materi di pesantren kilat di bulan Ramadhan, kalau di madrasah para siswa terjun langsung memberikan materi di masyarakat," tambahnya tentang kegiatan yang diharapkan mampu lebih mensyiarkan madrasah di tengah-tengah masyarakat.

Sementara Kepala MAN 1 Pringsewu H Almadi berharap para peserta PPM yang rutin dilaksanakan sejak 2005 ini dapat menjaga nama baik diri sendiri dan madrasah. Siswa madrasah harus bisa mewarnai kondisi lingkungan dengan hal-hal positif serta menjadi jiwa yang mampu memberi manfaat kepada orang lain.

"Harus ada out put positif dari siswa untuk masyarakat dan ke depan harus ada perbaikan-perbaikan program sehingga akan dapat lebih maksimal hasilnya," harapnya.

Selain itu ia mengajak siswa untuk senantiasa bertakwa di manapun berada dan tidak membahas masalah khilafiyah dan perbedaan pandangan keagamaan. Sampai kiamat pun menurutnya masalah khilafiyah tidak akan selesai dibahas.

"Kalian seminggu akan hidup bersama dengan berbagai karakter orang. Jangan egois ketika hidup di masyarakat. Selesaikan masalah dengan bermusyawarah kalau tidak selesai konsultasikan dengan pembimbing," pesannya kepada para peserta. (Muhammad Faizin)