Majelis Ulama Lhokseumawe Segera Tertibkan Product Kemasan Tanpa Lebel Halal

Lhokseumawe, NU Online
Majelis Permusyawaratan Ulama (MUI, red) Lhokseumawe bersama Dinas Kesehatan setempat segera menertibkan produk kemasan tanpa label halal yang beredar di kota gas tersebut.

Demikian salah satu hasil dari rapat Muzakarah antara Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Yayasan Perlindungan Konsumen Muslim (YPKM), tokoh ulama, Dinas Kesehatan, tokoh adat, Dinas Syariat Islam, dan Departeman Agama di aula Dinas Syariat Islam Pemko Lhokseumawe beberapa hari yang lalu.

Ketua MPU Lhokseumawe, H.Syamaun Risyad, LC mengatakan, perlu dibentuk tim khusus (pansus) yang melibatkan Muspida untuk mengawasi product tanpa label halal. Tugas dan wewenang team, menurutnya, selain mengajak umat Islam yang ada di wilayah Kota Lhokseumawe agar tidak mengonsumsi produk tersebut, juga akan mengefektifkan SK Menteri Kesehatan RI tentang label halal.

Tim tersebut nantinya akan mengusulkan penyusunan Perda (qanun) halal yang memiliki kekuatan hukum. Hal itu menurutnya penting untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak layak dikonsumsi oleh warga muslim. Pada kesempatan lain Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Lhokseumawe, Usman Budiman berargument, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussam (NAD) telah diberikan hak otonomi. Jadi lebih baik memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menangani masalah tersebut.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pemko Lhokseumawe, dr. Rahmat Suryadi yang hadir pada rapat mengakui siap mendukung pembentukan team. Dinas Kesehatan juga bersedia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pusatpusat perbelanjaan untuk mengambil sampel product agar diperiksa di balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (POM). Karena di Pemko Lhokseumawe belum ada balai POM, pihaknya akan mengirim ke Banda Aceh, tambah Rahmat.

(Kontributor NAD-Muntadhar Umar)