Daerah

Malam Refleksi Resolusi Jihad di Pesantren Darul Ma'arif Majalengka

NU Online  ·  Ahad, 28 Oktober 2018 | 15:00 WIB

Majalengka, NU Online
Puncak rangkaian Peringatan Hari Santri 2018 di Pondok Pesantren Darul Ma'arif Cikedung Desa Maja Utara, Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka diisi dengan Malam Refleksi Resolusi Jihad, Sabtu (27/10).

Ketua Panitia, Yusuf Ramadhan mengatakan Refleksi Resolusi Jihad berupa perenungan sekaligus mengenang untuk diteladani dan diamalkan tentang adanya fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari menjelang adanya peritiswa 10 November yang diperingati menjadi Hari Pahlawan Nasional.

"Malam ini, semua civitas akademika yang ada di pondok pesantren Darul Ma'arif ini melakukan perenungan sekaligus peneladanan perjuangan para kiai dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesai tercinta ini. Khususnya terkait dengan munculnya fatwa resolusi jihad yang dikumandangkan oleh Mbah Hasyim Asy'ari," katanya.

Ia pun menambahkan bahwa rangkaian acaranya terdiri berbagai jenis di antaranya akrobat santri berupa sepak bola api dan pencak silat, pentas seni santri dan mujahadah atau doa bersama untuk keamanan dan ketentraman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Berbagai jenis acara kita tampilkan dan puncaknya adalah doa bersama untuk keamanan dan ketentraman NKRI. Terkhusus lagi mendoakan NKRI tetap kondusif pasca adanya tragedi garut yang cukup mengkhawatirkan terjadinya konflik horizontal," tambah pria yang juga menjabat rais pesantren ini.

Salah satu Dewan Asatidz, Azhar Fahmi ketika diminta komentarnya mengatakan bahwa ide diselenggarakannya malam refleksi resolusi jihad ini semata-mata ingin menanamkan semangat patriotisme dan kebangsaan kepada para santri.

"Melalui kegiatan ini, jiwa patriotisme dan cinta tanah air diharapkan tumbuh kuat dalam jiwa santri. Sehingga para santri mau meneruskan jejak para kiai dan gurunya dalam menjaga keutuhan NKRI ini," katanya.

Ia mengatakan merasa bangga ternyata ketika melihat penampilan-penampilan anak didiknya, dapat dibilang sangat istimewa karena menguasai berbagai disiplin ilmu dan keahlian.

"Jujur saya berdecak kagum begitu melihat para santri ini menguasai berbagai keahlian bahkan hal yang tidak mampu dikuasai oleh semua orang seperti ilmu-ilmu kekebalan tubuh. Ini benar-benar bisa menjadi modal santri membangun kepercayaan dirinya dalam menggapai cita-citanya yang sukses dunia akhirat," tambah pria yang juga pengurus PW IPNU Jawa Barat ini.

Ia berharap adanya peringatan HSN disetiap wilayah ini dapat menambahkan keberkahan bagi NKRI dan tentunya dapat segera menjadikan NKRI menjadi lebih maju lagi. "Melalui acara malam ini dan peringatan HSN di setiap tempat semoga saja NKRI bisa bertambah berkah," harapnya.

Pengasuh Pesantren, KH Aa Trisnogomo menyampaikan sesuai dengan tema Hari Santri 2018, 'Bersama Santri Damailah Negeri', semua santri harus bisa menjadi penyejuk bagi bangsa dan memperbanyak berdoa untuk keberkaan NKRI.

"Tema tersebut juga menjadi harapan semua anak bangsa. Makanya untuk menjadikan damailah negeri maka malam ini kami mengisinya dengan salah satu acara dari rangkain kegiatan di antaranya mujahadah. Kami semua malam ini berdoa memohon kepada Alllah Swt agar bangsa kita ini tetap amam dan tenteram dalam bingkai NKRI," pungkasnya.(Tata Irawan/Kendi Setiawan)