Daerah TRADISI

Malapeh Niat di Makam Syekh Burhanuddin Ulakan

Sel, 19 Agustus 2014 | 20:02 WIB

Padang Pariaman, NU Online
Makam Syekh Burhanuddin Ulakan Sumatera Barat sangat terkenal dan ramai dikunjungi para peziarah. Biasanya akan lebih ramai lagi pada bulan Safar. Pada bulan itu dikenal dengan tradisi Basapa (bulan Safar) memperingati haul sang wali tersebut.
<>
Tradisi lain berkaitan dengan Syekh Burhanuddin adalah Malapeh Niat. Tradisi ini dilakukan seseorang ketika niatnya terkabul (nazar). Malapeh Niat biasanya dilakukan peziarah dengan membawa hewan ternak seperti kambing atau makanan. Kemudian diberikan kepada penjaga makam. Pemberian tersebut merupakan ungkapan syukur atas niat yang terkabul. Lalu penjaga makam berdoa bersama-sama sesuai niat yang dikabarkan peziarah.

Saat berkunjung ke makam wali tersebut 3 Agustus lalu, saya bertemu sebuah keluarga dipimpin seorang bapak menyampaikan niatnya kepada penjaga makam. Ia mengatakan putrinya yang susah punya anak, kini sudah dikarunia bayi. Dia ingin "Malapeh Niat" ke situ.

Di musim mudik, perantau banyak juga yang menziarahi makam Syekh Burhanudin Ulakan. Umumnya mereka "Melapeh Niat" sebagai ungkapan syukur kepada Allah karena dagangan atau usahanya tahun ini laris dan berharap supaya dilancarkan usahanya di tahun-tahun berikutnya.

Selain rombongan sekeluarga, saya juga bertemu seorang pemuda menyampaikan niatnya. Ia mengatakan, dima' bumi dipijak, lapang rasonya malangkah (dimana bumi dipijak, lapang rasanya melangkah dan berusaha). (Sukma Adi/Abdullah Alawi)