Masuki Tahun Ke-3, Peringatan Hari Santri di Pacitan akan Digelar Lebih Meriah
NU Online · Ahad, 24 September 2017 | 13:05 WIB
Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober yang tahun ini memasuki tahun ke-3 sepertinya akan digelar lebih meriah lagi. Di Pacitan, sejumlah kegiatan tengah dipersiapkan, yaitu Kirab Resolusi Jihad, lomba-lomba, upacara hari santri, hingga pameran kreatifitas santri.
Peringatan Hari Santri yang tahun ini mengangkat tema Santri Mandiri, NKRI Hebat diharapkan dapat lebih menggelorakan kebesaran nama santri di tengah masyarakat. Peringatan HSN harus diperingati dengan gegap gempita.
"Karena 22 Oktober adalah hari raya kita. Hari rayanya para santri. Maka harus kita peringati lebih meriah lagi," tutur Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok KH Luqman Harits Dimyathi dalam rapat persiapan menyambut HSN yang digelar di Pesantren Al-Fattah Kikil, Pacitan, Ahad (24/9) pagi.
Santri, menurutnya, memiliki arti yang sangat luas. Setiap orang yang ikut mengurusi Nahdlatul Ulama, itu disebut Santri. "Santri itu ya tidak hanya yang mondok di pesantren saja, lebih spesifik lagi santri itu yang ikut ngopini (mengurusi) Nahdlatul Ulama, ya itulah santri," ungkap pengasuh pesantren Tremas Itu.
Terkait kegiatan, Ketua Hari Santri Pacitan Gus Mu'adz Harits Dimyathi menyatakan konsep kegiatan HSN sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan tahun lalu." Tapi tahun ini, peringatan hari Santri akan kita gelar semeriah mungkin dengan melibatkan seluruh santri, pesantren, dan warga NU," ungkapnya.
Dikatakannya, bila tahun lalu seluruh kegiatan hanya dipusatkan di satu tempat, alun-alun Pacitan. Tetapi untuk tahun ini gaung kegiatan Hari Santri akan semakin besar dengan digelarnya beberapa kegiatan di setiap kecamatan.
"Untuk tahun ini ada penambahan kegiatan, sebagai gong dari kegiatan hari santri di Pacitan. Nanti ada juga lomba-lomba yang diikuti oleh seluruh santri madin se-Pacitan, pagelaran seni Wayang Beber, dan diskusi Budaya," jelasnya.
Sementara itu, pengasuh Pesantren Al-Fattah Kikil KH Burhanudin HB mengaku bangga melihat semangat para santri yang akan mengayahi beberapa kegiatan ini. "Saya senang melihat yang muda sudah mulai peduli terhadap apa yang sudah ada di pesantren masing-masing," tuturnya.
Kiai Burhan berpesan, agar pondok selalu mengikuti dan berpacu dengan perubahan zaman. "Pondok pesantren jangan sampai ketinggalan sepur (kereta). Sebab saat ini pondok sudah jadi pilihan, bukan lagi alternatif," katanya.
Sejumlah kegiatan hari Santri Nasional di Pacitan rencananya akan dihelat mulai tanggal 19 Oktober. Panitia pun mulai melakukan sosialisasi kegiatan kepada Pondok pesantren, madrasah diniyah, dan warga NU Pacitan. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
6
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
Terkini
Lihat Semua