Daerah

Mengenal MTs Salafiyah Syafiiyah Seblak Diwek Jombang

NU Online  ·  Ahad, 6 Juli 2014 | 00:02 WIB

Jombang, NU Online
Konon, pada tahun 1921, pengasuh Pesantren Tebuireng KH. M. Hasyim Asy’ari menyuruh putri pertamanya bernama Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim dan suaminya KH. Ma’shum Ali untuk mendirikan Pesantren Seblak. Lokasinya hanya 200 meter arah barat dari Pesantren Tebuireng. Pesantren Seblak, pada awalnya, adalah pesantren khusus putri. Namun, saat ini juga menerima santri putra.<>

Dalam periode perkembangan, Pesantren Seblak juga mendirikan MI Salafiyah Syafi’iyah (MISS). Atas desakan walimurid dan masyarakat untuk melanjutkan proses pendidikan bagi alumni MISS Seblak, maka pada tahun 1957 didirikan MTs Salafiyah Syafi’iyah Seblak.

Pendirian MTs Seblak juga hasil musyawarah dan restu dari para ulama di kecamatan Diwek saat itu atas tingginya animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di MTs Tebuireng. “Karena ruang belajar yang tidak mencukupi di MTs Tebuireng, MTs Seblak didirikan sebagai solusi para ulama atas masalah itu,” ujar kepala madrasah MTs Seblak Moh. Asrori Amar. Nama dan standar mutu yang digunakan, lanjutnya, juga disamakan. Bahkan sampai sekarang.

Berprestasi

Saat ini, MTs Seblak sudah menjelma menjadi MTs yang diperhitungkan keberadaannya. Ini terbukti berbagai perlombaan yang digelar di level kabupaten Jombang dan kecamatan Diwek, madrasah ini selalu meraih juara. “MTs Seblak pernah meraih juara pertama olimpiade ekonomi dan juara kedua olimpiade fisika tingkat kabupaten Jombang yang digelar di MTsN Denanyar,” kata guru ekonomi Ulfatin Chofsoh.

“Pada HUT RI tahun kemarin, MTs Seblak juga meraih juara kedua untuk kategori lomba gerak jalan,” ujar Wakil Kepala Kesiswaan, Subhan. Di MTs Seblak, lanjutnya, kegiatan ekstrakurikuler yang ada meliputi futsal, drum band, voli ball, tenis meja, bulu tangkis, basket, sepak bola, tata boga, banjari, english club dan Pramuka.

Sebagai pengikut aliran Aswaja, madrasah ini juga mengajarkan berbagai kitab kuning bermadzhab Syafi’i. Di samping itu, siswa juga dibekali keterampilan dan jiwa seni. “Ini sebagai salah satu bentuk pertahanan identitas bagi siswa,” imbuh Subhan.

Salah satu bentuk kesenian yang dikembangkan di MTs Seblak adalah seni batik. “Corak yang diajarkan sementara masih sasirangan dan jumput,” ujar guru seni budaya Dinda Putri Ikasari. Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini menambahkan bahwa pada awal pembelajaran, siswa masih menjumpai beberapa kegagalan. “Karena mereka masih kurang rapat dalam menjahit kainnya,“ imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, bagi siswa putra juga diberi keterampilan untuk menghias kaca. “Sementara yang dihias baru toples untuk wadah makanan ringan,” ucapnya. Berbagai kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran ini dianggap Bu Dinda sebagai hal biasa. “Seni membatik kain dan menghias kaca ini masih baru pertama kali didengar di telinga mereka, tapi saya yakin jika terus dikembangkan, hasilnya sesuai harapan,” pungkasnya.

Pada tahun pelajaran baru 2014/2015 nanti, MTs Seblak membuka pendaftaran baru. Dengan memiliki mayoritas pendidik yang sudah lulus sertifikasi guru, kemampuan akademis siswa menjadi prioritas utama. “Meski aspek akhlaq siswa tetap nomor satu di madrasah ini,” imbuh Subhan.

Fasilitas yang dimiliki MTs Seblak meliputi pondok pesantren untuk putra dan putri, masjid, aula, laboratorium bahasa, ruang multimedia, laboratorium IPA, laboratorium tata boga, UKS dan laboratorium komputer. Juga lapangan olah raga untuk futsal, basket, bulutangkis, sepakbola dan volly ball. (Syaifullah/Anam)