Daerah

Menggagas Forum Persaudaraan Antarranting IPNU-IPPNU

NU Online  ·  Selasa, 29 Juli 2014 | 00:34 WIB

Kudus, NU Online
Posisi geografis Kecamatan, Gebog Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terletak di kaki gunung Muria sebelah selatan. Wilayahnya meliputi sembilan desa dengan kondisi fisik dan budaya yang berbeda. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri, namun sekaligus daya tarik, bagi Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Gebog.
<>
Inisiatif merespon hal tersebut muncul dari tiga Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU setempat. Ketiganya adalah ranting Jurang, Gondosari dan Kedungsari, yang sengaja menggagas forum komunikasi antar Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU. Forum tersebut bernama Forkom Sedulur Telu (forum komunikasi persaudaraan tiga ranting).

Jama’ah, koordinator forum tersebut menyatakan forum ini digagas demi mempererat tali silaturrahim dengan ranting tetangga.

“Ketiga ranting adalah desa yang berdekatan. Jadi sudah selayaknya kami saling tegur sapa dan mengenal, seperti dengan tetangga sendiri. Kalau ada apa-apa kami saling mengundang, sering berdialog membahas hal yang bermanfaat, mengadakan acara bersama, biar kerukunan dapat terwujud, tanpa prasangka yang tidak-tidak,” ujar Jama’ah.

Sebagai kegiatan pertama, forum tersebut mengadakan buka bersama pada Jum’at sore (25/7) dengan mengundang seluruh PR. IPNU-IPPNU sekecamatan Gebog, pengurus PAC. IPNU-IPPNU Gebog, serta alumni.

Forum ini mendapat sambutan positif dari M. Noor Aris, Ketua PAC. IPNU Gebog. Ia pun berharap di dalam forum ini terjadi dialog keilmuan yang akan menambah kualitas intelektual para anggota.

“Saya bangga, teman-teman mau kreatif dan antusias meningkatkan kerja perjuangan di IPNU-IPPNU. Forum ini dapat mengantarkan pada pemikiran yang lebih luas sebab semakin banyak pengalaman yang didapat. Ke depan, saya harapkan kita tak sekadar membuat kegiatan ke sana kemari yang bisa menambah keakraban anggota saja, namun juga sering mengadakan majlis ta’lim yang akan menambah kapasitas intelektualitas keagamaan. Agar kita benar-benar menjadi pelajar Islam NU yang sesungguhnya,” papar Aris.

Aris juga berharap ranting yang lain bisa ikut menggagas forum serupa.

“Ide membuat forum seperti ini layak diikuti oleh teman-teman ranting yang lain. Ibaratnya, antar tetangga dekat kita terbiasa dolan ke rumah satu dan yang lain dengan leluasa dan sambutan yang bersahabat. Namun yang tak kalah penting, jika sudah terjalin forum komunikasi ini, tak layak bagi yang lain saling iri. Persatuan tetap harus dijalin dengan ranting yang bukan anggota forum. Sebab kita adalah satu kekuatan besar potensial yang mengemban masa depan NU dan bangsa,” Aris menasihati.

M. Ridlwan, Ketua PR IPNU desa Klumpit pun segera merespon hal ini. Ia sudah punya gagasan untuk membuat forum serupa. “Saya sudah punya pandangan untuk membuat forum persaudaraan seperti yang dikoordinasi oleh Jama’ah. Ranting yang saat ini saya pikirkan adalah ranting Klumpit, Getassrabi dan Karangmalang,” terang Ridlwan.

Aris juga mendamba forum yang sama, seandainya pimpinan komisariat di segenap Pondok Pesantren sekecamatan Gebog telah terbentuk. Menurutnya, forum ini akan memperkuat kualitas dan kuantitas para santri, agar selain mahir intelektualitas keagamaan juga pandai dalam berorganisasi. Kecamatan Gebog memang memiliki beberapa pondok pesantren, namun sejauh pengurus PAC. IPNU-IPPNU Gebog mendekati, Pimpinan Komisariat belum berhasil dibentuk. (Istahiyyah/Mahbib)