Daerah

Menjaga NKRI dengan Perkuat Ekonomi dan Kemandirian Santri

NU Online  ·  Ahad, 20 Agustus 2017 | 10:02 WIB

Menjaga NKRI dengan Perkuat Ekonomi dan Kemandirian Santri

Santri Nurul Iman Parung

Lampung Tengah, NU Online 
Menjaga NKRI tidak hanya dilakukan dalam bentuk jihad melawan teroris atau kelompok yang mengganggu atau mengancamnya. Namun, memperkuat bidang ekonomi dan kemandirian juga merupakan salah satu bentuk menjaga NKRI dari intervensi pihak luar.

Demikian dikatakan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyyah (RMI) Muhammad Athoillah di depan para santri dan tokoh NU Lampung yang hadir pada Acara Workshop dan Seminar Santripreneur di Kalirejo Lampung Tengah, Sabtu (19/8). 

Gus Athoillah, begitu pria ini biasa dipanggil, menambahkan bahwa dalam rangka mewujudkan kemandirian tersebut diharapkan kedepan para santri tidak hanya mumpuni dalam bidang ubudiyyah dan diniyyah, tapi juga harus mampu menjawab tantangan zaman dengan meningkatkan kapasitas dalam kemandirian ekonomi.

Menurutnya, tahun 2020 sampai dengan 2030, penduduk Indonesia akan didominasi oleh usia remaja dan pemuda. Jika 60 persen dari jumlah pemuda tersebut tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran, Indonesia bisa goyah.

"Hal ini harus diantisipasi dan disiapkan dari sekarang untuk membekali para santri selangkah lebih maju, menjadi pengusaha dan punya akhlak dalam kemandirian ekonomi," kata Ketua Panitia Pusat Hari Santri Nasional (HSN) 2017 ini.

Oleh karenanya, dalam Peringatan HSN pada tahun ini lanjutnya, panitia mengangkat tema besar yaitu "Santri Mandiri, NKRI Hebat". Dengan tema besar ini ia berharap dapat memicu para santri untuk memiliki semangat usaha agar NKRI tidak goyah seperti Yunani akibat banyaknya pengangguran.

Hal senada juga diungkapkan Ketua PWNU Provinsi Lampung KH Sholeh Bajuri yang hadir pada acara yang dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional tersebut.

"Semangat kemerdekaan dimulai dari Resolusi Jihad yang dikobarkan oleh para santri dan ditetapkan menjadi Hari Santri Nasional. Jadi untuk mengisi kemerdekaan dibutuhkan keterlibatan santri yang kuat secara ekonomi," ujarnya.

Kiai Sholeh menambahkan bahwa workshop yang digelar oleh RMI tersebut dapat menjadi jawaban bagi hal ini dengan mencetak kader santri yang kuat secara ekonomi dan sekaligus menjadi pengusaha yang akan memperkuat NKRI. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)