Merasakan Sulitnya Perjuangan Kiai As’ad Syamsul Arifin
NU Online · Sabtu, 7 Juni 2014 | 05:07 WIB
Situbondo, NU Online
Perjalanan napak tilas untuk mengenang perjuangan KHR As’ad Syamsul Arifin berakhir Kamis (5/6). Napak tilas yang start di alun-alun Bondowoso dan finish di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo itu memakan waktu 3 hari.
<>
Para peserta menyusuri jalan, naik turun gunung, melewati sungai untuk menghayati betapa susahnya perjuangan sang tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan dan berdakwah. Bondowoso, Situbondo dan Jember memang merupakan daerah segitiga yang menjadi area utama perjuangan Kiai As’ad semasa mudanya.
Sulitnya medan dan jauhnya perjalanan, membuat peserta banyak yang kelelahan hingga “berguguran” di jalan. Dari sekitar 5000 peserta yang dilepas di alun-alun Bondowoso, yang sampai ke garis finish hanya sekitar 2000 orang. Mereka datang dalam kondisi beragam.
Ada yang sempoyongan, ada yang kelelahan dengan luka lecet di bagian kaki. Kendati demikian, mereka tampak masih bersemangat. Apalagi, Kiai Azaim Ibrahimy, pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, juga ikut dalam rombongan napak tilas dengan menaiki kuda.
Salah seorang peserta, Yadi, mengaku cukup bahagia bisa mengikuti napak tilas perjalanan Kiai As’ad. Meski medannya berat, namun ia mengaku sangat bersemangat karena mengingat perjuangan sang tokoh. “Ini masih belum seberapa kalau dibandingkan dengan perjuangan kiai di saat itu,” ujarnya. (Aryudi A Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
Terkini
Lihat Semua