Daerah

Minimnya Pemahaman tentang Syariat Picu Sikap Ekstrim

NU Online  ·  Kamis, 4 Agustus 2016 | 03:35 WIB

Bandarlampung, NU Online
Sikap Tatharruf atau ekstrim yang ditampakkan oleh sebagian kecil umat Islam berpangkal kepada berbagai macam hal, diantaranya ketidaktahuan tentang syariat atau minimnya pemahaman mendalam tentang syariat. Selain itu banyak orang di zaman sekarang ini lebih berorientasi kepada hal-hal yang bersifat dhahir dalam memahami sebuah nash.

"Hal ini lanjutnya diperburuk dengan lemahnya intelektualitas, miskin analisa, lemahnya kesabaran dan lemahnya sikap hikmah," kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung KH Sholeh Baijuri saat mengisi Sarasehan Pengurus Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung, Rabu (3/8).

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa ghirah atau semangat yang berlebihan tanpa dilandasi dengan dasar yang kuat juga dapat menyebabkan orang berpikir ekstrim.

Pemikiran ekstrim berikut perilakunya secara nyata telah banyak menyebabkan kerugian bagi diri dan orang lain. Diluar wilayah keimanan atau aqidah, Islam mengajarkan tentang komitmen persaudaraan kemanusiaan. 

Oleh karena itu lanjutnya, NU menawarkan beberapa bentuk ukhuwah untuk mencegah dampak pemikiran dan perilaku ekstrim. Ukhuwah tersebut meliputi ukhuwah Nahdliyyah, ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah Wathoniyah dan ukhuwah Basyariyah atau Insaniyyah.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Sholeh berharap kepada masyarakat untuk berusaha dan berupaya secara maksimal agar dapat memiliki dan mengimplementasikan nilai-nilai kebenaran, keadilan dan senantiasa mengajak kepada yang baik serta mencegah kemunkaran. (Muhammad Faizin/Zunus)