MINU Walisongo Sumberrejo Luluskan Angkatan Perdana

Bojonegoro, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Walisongo Desa Sumuragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro mewisuda siswa angkatan pertamanya (angkatan masuk tahun 2008/2009) pada Ahad malam (22/06). Lulusan terdiri dari 8 putra dan 5 putri.
<>
Meski baru berdiri 6 tahun, MINU Walisongo terbilang sarat dengan prestasi, mulai akademik maupun nonakademik. Selain pernah juara lomba karate tingkat nasional juga memiliki talenta sempoa yang pernah juara se-provinsi Jawa Tengah.

Dengan menyandang predikat peringkat sembilan terbaik dari seluruh MI/SD sekecamatan Sumberrejo MINU sudah sejajar dengan madrasah-sekolah yang berusia jauh di atasnya. Dalam perolehan Nilai USM terdapat jumlah akhir 28,10 Atas nama Ananda Putri Fitri Hidayah.

“Kami tidak menyangka jika anak kami mampu menyabet nilai tersebut, maklum anaknya manja banget, tapi Alhamdulillah ternyata membanggakan,” ujar Hj. Lilik Luthfiyati orang tua Putri yang juga pengusaha tersebut.

Dalam rilis yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro MINU Walisongo menempati rangking ke sembilan dari hampir 80 lembaga pendidikan baik swasta/negeri (dibawah naungan Diknas maupun Kemenag), dengan Nilai terendah 25,00 dan tertinggi 28,10.

Haflah akhirussanah lembaga pendidikan yang dua tahun terakhir ini menjadi pilot project madrasah unggulan tingkat kecamatan tersebut dihadiri banyak instansi. Mulai Syuriah dan Tandfidziyah Majlis Wakil Cabang MWC  NU Sumberrejo, Pimpinan Cabang NU Bojonegoro, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI), dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan serta pengurus lembaga, walisiswa dan masyarakat sekitar.

Kegiatan yang dikemas dalam Wisuda Purna siswa dan haflah akhirussnah ini berlangsung meriah dan haru. Terdapat beberapa penampilan unik dan menarik dari siswa-siswi kelas bawah. Keunikan tersebut antara lain penampilan ananda Firmansyah yang menampilkan solo comedy (stand up comedy), penampilan anak-anak kelas 3-4 dengan PKA-nya (pembiasaan karakter Aswaja), tari merak dari kelas sunan Ampel dan giri, seni banjari/hadrah oleh anak-anak kelas 3-5 dan masih banyak lagi kebolehan-kebolehan sisiwa-sisiwi yang sekolah berada di komplek Masjid Jami’ Walisongo tersebut.

Kegiatan yang banyak menampilkan kreasi seni adik-adik kelas siswa yang diwisuda ini dimulai setelah Shalat Isya berjama’ah (18.45 WIB). Tidak lupa decak kagum para siswa karena menyaksikan polah lucu dan gemas lenggak lenggok anak mereka di atas panggung.

Ada yang mengagetkan pada kirab wisudawan yang diiringi Shalawat Badar tersebut yaitu penyalaan kembang api yang membuat penonton akhirnya terpaksa memalingkan sejenak pandangannya ke atas langit. Padahal para wisuda yang dikirab dengan bendera Indonesia, NU dan Walisongo tersebut sedang berjalan dari arah penonton menuju podium. “Wah seru sekali, sampe kaget mendengar bunyinya. Saya kira apa,” kata Lina salah satu pengunjung yang malam itu mengajak anaknya serta.

Selain itu, dibacakan juga dewan guru terbaik/teladan dan siswa teladan. Peraih siswa teladan masih diraih oleh ananda Agnes kurnia Rahma yang pada dua tahun berikutnya juga mendapatkan predikat yang sama. Peraih siswa teladan didasarkan kepada prilaku sehari-hari selama belajar di madrasah juga prestasi yang diraih yang bersangkutan. Hal ini juga berlaku pada peraih guru terbaik/teladan yang direngkuh Ahcmad Taufik.

Di pengujung acara dibacakan nilai-nilai USM satu per satu oleh kepala madrasah. Seluruh wisudawan diminta naik ke atas podium dan disampaikan satu per satu nilai USM mereka. Nampak Banyak yang menitikkan air matanya ketika dewan guru face to face menyampaikan nilai mereka dihadapan para pengunjung yang hadir pada malam tersebut.

“Saya salut kepada dewan guru MINU Walisongo, sungguh merupakan prestasi yang patut diacungi jempol karena lembaga pendidikan baru, namun nilai sudah diatas lembaga-lembaga yang lain,” tutup Maryadi salah satu jajaran Lembaga pendidikan Ma’arif Kabupaten Bojonegoro yang malam itu mengenakan setelan batik. (Ahsanul Amilin/Abdullah Alawi)