Daerah PEMBERDAYAAN

Mobil Layanan Sosial LAZISNU Jatim Diluncurkan

Jum, 6 Juli 2018 | 23:00 WIB

Mobil Layanan Sosial LAZISNU Jatim Diluncurkan

Halal bi halal LAZISNU Jatim

Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU Jawa Timur meluncurkan Social Emergency Car atau mobil gawat darurat bagi masyarakat. Ketua NU Care-LAZISNU Jatim, Noor Shodiq Askandar mengungkapkan, mobil tersebut diperuntukkan guna menunjang beragam kegiatan sosial. Seperti membawa orang yang mengalami kendala transportasi, penanganan kebencanaan, dan kerawanan sosial lainnya.
 
Peluncuran mobil tersebut dilakukan awal Juli bersamaan dengan Halal bi halal NU Care-LAZISNU se-Jawa Timur, di halaman gedung MWCNU Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
 
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan dari Universitas Islam Malang (Unisma) melalui LAZISNU Jatim untuk warga terdampak bencana banjir bandang Banyuwangi. Bantuan berupa pakaian dan uang tunai untuk warga Banyuwangi juga berasal dai LAZISNU se- Jatim.
 
Ngasem Jadi Percontohan
 
Kesempatan halal bi halal LAZISNU se-Jatim juga jadi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam tata kelola zakat, infak dan sedekah. Tata kelola SDM LAZISNU ditekankan pada tiga poin utama yakni manajemen organisasi, administrasi, serta pengelolaan dana.
 
NU Care Ngasem menjadi salah satu contoh NU Care di tingkat MWC yang mulai bergerak menggali potensi ZIS di daerah setempat. Salah satu pengurus NU Care Ngasem menuturkan dahulu LAZISNU Ngasem senang pengumpulan dana sumbangan berupa uang, sehingga waktu itu melakukan studi banding sekaligus rapat BMT di Sragen, Jawa Tengah.
 
Seperti diketahui, PCNU dan NU Care-LAZISNU Sragen berhasil mengoptimalkan pemberdayaan Nahdliyin dengan gerakan Kotak Infak (Koin) NU. Satu minggu setelah studi banding di Sragen dilakukan musyawarah untuk melaksakan ilmu yang telah didapatkan.
 
Dengan usaha dan kerja keras dari seluruh banom dan Muslimat NU Ngasem, pada minggu pertama mendapatkan 22 juta rupiah. Berlanjut di minggu kedua naik empat kali lipat yakni 80 juta rupiah. Kini setiap bulan dikelola rata-rata dana 80 juta rupiah. Dengan begitu selama lima bulan terakhir LAZISNU Ngasem sudah bisa mandiri dalam banyak hal. 
 
Perkembangan NU Care Ngasem menjadi langkah dan contoh yang baik bagi kecamatan di daerah lainnya untuk mengoptimalkan dana ZIS, untuk dikelola dalam program-program yang menjadi fokus NU Care-LAZISNU seperti pendidikan, kesehatan, kemandirian ekonomi, dan penanggulangan bencana.
 
“Terima kasih atas kerja kerasnya untuk menghidupkan LAZISNU di kabupaten/kota di Jawa Timur. Tanpa kerja keras ketua LAZISNU kabupaten/kota, PW LAZISNU Jatim tidak akan hidup seperti sekarang ini,” pungkas Shodiq. (Kendi Setiawan)