Daerah

Muslimat dan Fatayat NU Tanggungharjo Grobogan Didorong Kelola Bank Sampah

NU Online  ·  Ahad, 10 Februari 2019 | 22:00 WIB

Muslimat dan Fatayat NU Tanggungharjo Grobogan Didorong Kelola Bank Sampah

Selapanan Muslimat dan Fatayat NU Tanggungharjo Grobogan (10/2)

Grobogan, NU Online
Ahad (10/2) menjadi hari istimewa bagi ibu-ibu Muslimat NU dan Fatayat NU Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Pasalnya pada hari tersebuat dua badan otonom Nahdlatul Ulama tersebut untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan selapanan atau 35 hari sekali.

Desa Mrisi kali ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut. Masyarakat yang hadir mencapai 500 orang berasal dari 9 desa di wilayah Kecamatan Tanggungharjo. Tempat duduk yang disediakan tidak mampu menampung jamaah sehingga harus menempati halaman dan rumah warga di sekitar lokasi kegiatan.

Rusmiyatun, Ketua Fatayat PAC Kecamatan  Tanggungharjo menyampaikan apresiasi kepada panitia atas terlaksananya kegiatan selapanan. "Padahal bulan-bulan ini hampir semua kegiatan Nahdlatul Ulama dan banom tingkat Kecamatan dilaksanakan di Desa Mrisi," ujarnya.

Rusmiyatun menambahkan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan di tingkat Cabang Kabupaten Grobogan di antaranya pelaksanaan beberapa perlombaan dibidang dakwah yang diharapkan setiap kecamatan bisa mengirimkan perwakilannya.

Kegiatan selapanan Muslimat NU dan Fatayat NU sangat bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat. Hal itu disampaikan Ahmad Ismail, kepala Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo. Ia pun berharap setiap anggota Muslimat NU dan Fatayat NU untuk menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin dan wakil rakyat.

"Semoga kedepan kegiatan Muslimat dan Fatayat bisa meningkat baik jumlah yang hadir, kegiatannya serta manfaatnya," katanya.

Selain kegiatan keagamaan dalam kegiatan selapanan kali ini juga diberikan sosialisasi mengenai permasalahan lingkungan dan dampaknya melalui pengenalan bank sampah. Sosialisasi disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Kabupaten Grobogan Eka Sri Pratiwi. Ada yang menjadi perhatian peserta yang hadir karena selain menjabat Pengurus Cabang Muslimat, Eka Sri Pratiwi juga menjadi Ketua Bank Sampah tingkat Kabupaten Grobogan.

Dalam sosialisasi disampaikan mengenai persoalan sampah yang sangat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Sampah bisa menyebabkan sumber penyakit, pencemaran bahkan banjir, karena itulah sampah perlu dikelola salah satunya melalui bank sampah.

Eka Sri Pratiwi menjelaskan bahwa banyak kesempatan untuk mendirikan bank sampah di setiap desa, asal ada niat, kemauan dan kelompok masyarakat yang bersedia mengelola. Dari pengurus bank sampah tingkat kabupaten siap untuk memberikan pelatihan dan pengelolaan sampah. Sampah yang biasanya hanya dibuang dan dibakar kini bisa dikumpulkan untuk dipilah dan dipilih sesuai jenis dan kualitasnya. Sampah yang ditukar akan dibeli dan uang hasil sampah ditabung, sehingga bisa menjadi nilai ekonomis.

Ia pun sangat berharap di setiap desa ada bank sampah dan diperlukan dukungan dari pemerintah desa setempat. Jika anggota Muslimat NU dan Fatayat NU ikut berperan serta dalam pengelolaan bank sampah, akan menjadi bukti bahwa selain permasalahan keagamaan, anggota Muslimat dan Fatayat juga peduli dengan lingkungan.

"Dari 9 desa di Kecamatan Tanggungharjo baru desa Sugihmanik yang sudah berdiri bank sampah. Untuk Desa Mrisi sedang merintis, dan berharap disetiap desa akan ada bank sampah," ujar Eka Sri Pratiwi.

Rangkaian kegiatan selapanan diakhiri dengan mauidhotul hasanah oleh KH Musyafa' Zain selaku wakil Syuriyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Grobogan. Ia menyampaikan Muslimat NU dan Fatayat U adalah wanita pilihan dan memiliki peran sangat penting dalam kehidupan keluarga.

"Apa yang kita miliki jangan sampai melalaikan kita dalam mengikuti kegiatan Muslimat NU dan Fatayat N," ungkapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya rasa mahabbah kepada Nabi Muhammad Saw karena kelak manusia akan dikumpulkan dengan orang-orang yang dicintainya. "Mari kita selalu nderekke (mengikuti) kiai, guru yang sanadnya sampai pada Rasulullah Saw," pesannya. (Ahmad Taufiq Ma'sum/Kendi Setiawan)