Daerah

Muslimat NU Probolinggo: Stop Pernikahan Dini

NU Online  ·  Senin, 8 Agustus 2016 | 05:05 WIB

Probolinggo, NU Online
Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Probolinggo mengajak para siswa dan siswi sebagai generasi muda masa depan bangsa untuk bersama-sama ikut menekan angka pernikahan dini. Pasalnya menikah di usia yang masih muda banyak menimbulkan berbagai macam permasalahan di kemudian harinya karena belum siap secara mental mengarungi bahtera rumah tangga.

Muslimat NU Probolinggo bersinergi dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Probolinggo gencar memberikan sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di setiap lembaga pendidikan. Tidak hanya pada siswa, sosialisasi ini juga diberikan kepada wali murid dan guru di masing-masing lembaga pendidikan.

Ketua Muslimat NU Probolinggo Hj Nurayati mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membuka pikiran dan menambah wawasan pelajar tentang dampak pernikahan dini.

“Bagaimana nantinya agar remaja mempunyai masa depan yang lebih baik serta mempunyai motivasi untuk meningkatkan kualitas diri supaya di masa depan nasibnya bisa lebih baik,” katanya, Ahad (7/8).

Menurut Nurayati, keterlibatan orang tua menjadi kunci kesuksesan keluarga. Karena banyak anak-anak sukses berkat dukungan dari orang tua dengan cara meningkatkan taraf pendidikannya.

“Karenanya kami meminta kepada para orang tua agar tidak tergesa-gesa menikahkan anaknya di usia muda. Nikahkan anaknya pada usia yang cukup sehingga bisa melalui bahtera rumah tangga dengan baik dan mampu menghadapi cobaan dalam rumah tangga dengan baik pula,” jelasnya.

Lebih lanjut Nurayati meminta kepada pengurus Muslimat NU di Probolinggo hingga ke tingkat desa agar senantiasa membantu program pemerintah, termasuk dalam mengampanyekan usia nikah pada remaja.

“Kami berharap agar para kader Muslimat NU, khususnya di tingkat desa agar informasi tentang pentingnya menikah di usia matang ini disampaikan di setiap kegiatan Muslimat dengan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat memiliki pemahaman tentang pentingnya menikahkan anak pada usia yang ideal,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)